- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Polemik penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator Surat Izin Mengemudi antara Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi masih berlangsung. Pertemuan petinggi dua lembaga penegak hukum itu agaknya belum mencapai titik temu.
"Belum ada perkembangan, masih seperti kemarin," kata Kabareskrim Komisaris Jenderal Sutarman saat ditemui dalam acara buka bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2012.
Dalam acara buka puasa bersama itu, Sutarman duduk satu meja dengan Ketua KPK Abraham Samad dan Jaksa Agung Basrief Arief. Mereka terlibat perbincangan hangat.
Apakah obrolan itu terkait penyelesaian polemik yang terjadi? Sutarman tetap tidak banyak berkomentar. "Kami hanya ngobrol-ngobrol masalah ringan. Yang jelas kami mencari solusi terbaik," ujarnya.
Abraham Samad pun bersikap sama. Ia menolak menanggapi pertanyaan terkait hasil pertemuannya dengan Kapolri beberapa waktu lalu. "Saya mau makan dulu, nanti saja ya," katanya sembari tersenyum.
Polemik antara kedua institusi ini mencuat sejak penggeledahan yang dilakukan KPK di Gedung Korlantas Polri pada 30 Juli 2012. Polemik ini semakin bertambah saat keduanya menetapkan sejumlah tersangka yang sama.
KPK yang merasa lebih dulu menangani kasus ini meminta Polri mundur dan hanya membantu proses penyidikan saja. Namun, Polri menolak. Mereka mengatakan KPK telah menerabas etika dalam penanganan kasus ini. Di tengah pertemuan petinggi dua lembaga penegak hukum tersebut, wacana penyelesaikan melalui Mahkamah Konstitusi pun mengemuka.