- satlantas.polrestulungagung.com
VIVAnews - Pelapor dugaan korupsi simulator ujian Surat Izin Mengemudi (SIM), Sukotjo S Bambang mendapat ancaman selama terseret kasus tersebut. Ancaman-ancaman itulah yang membuat Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia itu melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Klien saya pernah dikirimi makanan, sate dan Pocari Sweat. Ada tulisan 378 (pasal penipuan KUHP)," kata pengacara Sukotjo, Erick S Paat saat dihubungi VIVAnews, Kamis 9 Agustus 2012.
Makanan itu diterima kliennya saat menjadi terdakwa dalam kasus simulator yang diadukan oleh pemenang tender simulator SIM, bos PT CMMA, BS. "Tapi kami tidak tahu siapa pengirim makanan tersebut."
Selain itu, pemukulan yang dilakukan seorang pejabat Polri kepada Bambang pun sudah termasuk ancaman. Namun, Erick menolak menjelaskan apakah ada ancaman yang dialamatkan kepada keluarga Sukotjo. "Semua sudah kami laporkan ke LPSK," imbuhnya.
Saat ini, Sukotjo yang berstatus terpidana itu sudah masuk dalam perlindungan LPSK. Kamis sore, komisioner lembaga perlindungan itu mendatangi DPR untuk mengadukan perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri dalam menangani kasus ini.
"Mungkin DPR bisa mendorong pihak lain agar kedua lembaga untuk segera duduk bersama," kata Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai, Kamis, 9 Agustus 2012.
Haris mengungkapkan konflik antara KPK-Polri telah membuat saksi yang dilindungi LPSK, Sukotjo Bambang, terombang-ambing. "Agar saksi yang kami lindungi ini tidak tidak dirugikan." Baca berita lengkap di (umi)
Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in Literasi Digital dengan mengusung tema “Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya”.
