- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Polemik penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator Surat Izin Mengemudi antara Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi masih mengambang. Masing-masing masih bersikeras melakukan penyelidikan terpisah.
Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, mengatakan bahwa KPK dan Polri sepakat untuk cooling down. Ini penting untuk meredam situasi yang memanas di tengah serangan argumen dan pernyataan sejumlah pengamat hukum dan pejabat negara.
"Khawatirnya seolah-olah di depan publik kedua institusi bertolak belakang," kata Johan, di kantornya Kamis, 9 Agustus 2012.
Mengenai pertemuan Ketua KPK Abraham Samad, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat acara buka puasa bersama di Mabes Polri semalam, Johan memastikan tak ada pembicaraan khusus mengenai penanganan kasus.
Dalam kesempatan itu, Presiden hanya membicarakan koordinasi antara KPK dan Polri. Presiden meminta kedua lembaga penegak hukum bersinergi. "Artinya harus ada koordinasi lagi, karena beberapa waktu lalu ada mispersepsi siapa yang bakal menangani kasus simulator SIM."
Di masa cooling down ini, KPK dan Polri tetap meneruskan proses penanganan kasus. Mengenai bentuk detail sinergi, akan kembali dibahas dalam pertemuan lanjutan antara KPK dan Polri.
Polemik antara kedua institusi ini mencuat sejak penggeledahan yang dilakukan KPK di Gedung Korlantas Polri pada 30 Juli 2012. Polemik ini semakin bertambah saat keduanya menetapkan sejumlah tersangka yang sama.
KPK yang merasa lebih dulu menangani kasus ini meminta Polri mundur dan hanya membantu proses penyidikan saja. Namun, Polri menolak. Mereka mengatakan KPK telah menerabas etika dalam penanganan kasus ini. Bahkan, Polri menahan sejumlah orang yang juga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.
