SBY:Bailout Century Menanggung Risiko Politik

Bank Century
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Di tengah isu yang digelontorkan mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya ikut menanggapi soal kontroversi pinjaman darurat (bailout) atas bank bermasalah itu beberapa tahun lalu.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

Presiden SBY mengawalinya dengan memaparkan bahwa buruknya kondisi perbankan kerap menjadi awal mula petaka krisis moneter di suatu negara. Contohnya, krisis keuangan di Eropa pada 2011-2012 ini ada bank di sana yang, sekali bailout, memerlukan anggaran US$100 miliar atau setara hampir Rp100 triliun.

Menurut SBY, situasi itu mirip dengan yang dialami Indonesia pada 1998. Juga, kondisi nyaris serupa pada 2008-2009. Beruntung, kata SBY, pada 2008 pemerintah sigap menggelontorkan dana talangan ke Bank Century Rp6,7 triliun sehingga krisis bisa diantisipasi.

"Di negara kita 1998 krisis ekonomi yang sangat dahsyat juga dipicu oleh krisis perbankan. Pada 2008-2009 kalau kita tidak cepat dulu melakukan sesuatu untuk salah satu bank yang dianggap bermasalah, barangkali bisa terjadi lagi seperti 1998-1999 dulu. Meskipun tentu ada resiko politiknya," kata SBY saat membuka rapat terbatas di BRI, Jakarta, Jumat 10 Agustus 2012.

Gempuran Politik

Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati

Akibat bailout itu, SBY mendapat gempuran politik karena diduga melakukan penyimpangan. Dugaan itu sampai memunculkan Panitia Angket Bank Century di DPR, yang menyimpulkan ada kesalahan dalam proses itu sehingga harus ditindaklanjuti secara hukum.

Menurut SBY, ketika itu pemerintah memutuskan untuk memberikan penyertaan modal sementara atas Bank Century sekitar US$600 juta.

"Political cost-nya tinggi sekali, sampai setahun kurang lebih. Meskipun tidak segera pada saat diambil tindakan dan menyelesaikan masalah, tidak terjadi krisis. Tidak apa-apa tapi setahun kemudian lantas menjadi isu besar," kata SBY.

"Kita pahami memang politik bisa seperti itu, meskipun jumlahnya belum seberapa dibandingkan dengan bailout di negara-negara lain yang dilakukan untuk tujuan yang sama."

SBY pun berpesan pada para pimpinan perbankan, kelola dengan baik. "Jalankan misi baik untuk perekonomian maupun untuk rakyat kita juga dengan baik, keliru, lalai, apalagi ada penyimpangan dampaknya luar biasa," tegas SBY. (ren)

Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024