Harimau Sumatera Terancam Perburuan Ilegal

Harimau Sumatera tertangkap kamera pengintai
Sumber :
  • BKSDA

VIVAnews – Perburuan ilegal menjadi ancaman utama kelestarian Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae). Demikian disampaikan peneliti Forum Harimau Kita, Darmawan Kusmanto di Jambi, Sabtu 11 Agustus 2012.

“Perburuan ilegal hingga kini masih terus terjadi hampir di setiap wilayah yang menjadi habitat Harimau Sumatera,” kata Darmawan. Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian Sheppard dan Magnus, sedikitnya ada 235 ekor Harimau Sumatera diambil dari habitat mereka antara 1998-2002.

Angka tersebut didapat dari hasil penelitian Mills dan Jackson yang menyebut terdapat lebih dari 3.990 kilogram tulang Harimau Sumatera yang diekspor secara ilegal ke Korea Selatan antara periode 1970-1993. “Sebagian besar daging-daging Harimau Sumatera ini dijadikan bahan baku obat,” ujar Darmawan.
 
Ancaman bagi populasi Harimau Sumatera tidak hanya datang dari perburuan ilegal, tapi juga dari kondisi memprihatinkan di sekitar mereka di mana terdapat alih fungsi kawasan hutan untuk dijadikan perkebunan maupun pemukiman. Akibatnya, salah satu spesies yang paling dilindungi di dunia itu terancam punah.

Berkurangnya habitat Harimau Sumatera menyebabkan daya jelajah mereka di sejumlah hutan lindung maupun taman nasional di sepanjang Pulau Sumatera, semakin sempit dan terdesak. “Ini jadi pemicu konflik antara harimau dengan manusia,” kata Darmawan.
    
Berdasarkan data terakhir, sejak 1998-2011 telah terjadi sedikitnya 563 konflik Harimau Sumatera dengan manusia. Ratusan konflik itu menyebabkan 46 ekor Harimau Sumatera mati dan 57 orang meninggal dunia. Untuk itu diperlukan upaya khusus untuk melindungi Harimau Sumatera dari kepunahan, salah satunya dengan melakukan konservasi secara menyeluruh.
    
Konservasi itu tidak hanya dilakukan di sebatas habitat Harimau Sumatera, namun juga terhadap hewan yang menjadi mangsa Harimau Sumatera. “Untuk itulah forum ‘Harimau Kita’ tengah mendorong protokol monitoring populasi Harimau Sumatera dan pemantauan perdagangan ilegal harimau. Kami juga mendorong upaya kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dari pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, serta para pengusaha kehutanan,” jelas Darmawan.
 
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Jambi, Trisiswo, mengakui upaya konservasi terhadap habitat Harimau Sumatera, khususnya kawasan hutan lindung maupun taman nasional, merupakan masalah mendesak.

Begini Respons Hamas atas Serangan Iran ke Israel

“Tidak cukup hanya dengan personil pengamanan hutan yang sangat minim, perlu koordinasi aktif antara pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Trisiswo.

Pemeran Sun Go Kong di serial Kera Sakti, Dicky Cheung.

Penampilan Terkini Pemeran Sun Go Kong di Serial Populer 1990-an Kera Sakti

Journey to the West (dikenal sebagai Kera Sakti di Indonesia) merupakan serial televisi Hong Kong populer yang melambungkan nama aktor Dicky Cheung.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024