- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Pengacara Antasari Azhar, Maqdir Ismail meminta testimoni kliennya tentang rapat 9 Oktober 2008 di Kantor Presiden tidak ditarik ke ranah politik. Testimoni itu tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik golongan tertentu.
"Yang kita harapkan jangan sampai ada politisasi atas pernyataan-pernyataan Pak Antasari," kata Maqdir saat berbincang dengan VIVAnews, Rabu 15 Agustus 2012.
Dia menambahkan, secara khusus Antasari tidak pernah memberikan pernyataan mengenai Bank Century. Selama ini, kata dia, Antasari hanya mengatakan ada pertemuan yang dilakukannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Antasari, kata Maqdir, mengatakan rapat itu digelar karena Presiden menganggap perlu adanya antisipasi kemungkinan krisis ekonomi nasional yang disebabkan oleh pengaruh perekonomian global.
"Saat itu, Pak Antasari mengatakan kalau Bapak Presiden meminta para undangan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai hal ini," ujar Maqdir.
Menurut Maqdir, satu-satunya hal spesifik yang diucapkan oleh Antasari adalah ketika Gubernur Bank Indonesia saat itu, Boediono, datang kepadanya di KPK dan mengatakan kalau ada rencana untuk mem-bailout Bank Indover.
Setelah itu, Antasari mengatakan kalau Bank Indonver ini tidak bisa ditolong lagi karena memang sudah sangat sakit dan kalaupun ditolong sangat tidak tepat. "Pembiacaraannya hanya sebatas itu saja, tidak ada menyebut nama Century, hanya Bank Indover," ujar Maqdir.
Malam ini, Presiden SBY menanggapi testimoni Antasari Azhar itu. SBY mengatakan apa yang diberitakan dari testimoni Antasari itu tidak benar. Dia bahkan meminta Antasari untuk membaca ulang transkrip pertemuan 9 Oktober 2008 itu. (eh)
Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa
Sebuah video menunjukkan pengendara mobil Ford Fiesta memaksakan diri untuk melewati jalur kawasan Bromo. Namun, berakhir nahas.
