Krisis 2008, SBY Sudah Prediksi Akan Digugat

Presiden SBY bantah pimpin rapat Bank Century
Sumber :
  • Rumgapres/Abror Rizki

VIVANews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memperkirakan langkah penanganan krisis 2008 akan digugat di kemudian hari. Dalam pertemuan di Kantor Presiden 9 Oktober 2008, SBY mengakui sudah meminta Mahkamah Konstitusi bersiap jika ada pihak yang akan menggugat langkah-langkah antisipasi krisis yang diambil Pemerintah.

Dalam transkrip yang diperoleh VIVAnews, Presiden mengundang sejumlah pejabat dalam pertemuan 9 Oktober 2008 itu, yakni Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Antasari Azhar), Pimpinan Badan Pengawas  Keuangan dan Pembangunan, sejumlah menteri, Jaksa Agung, dan Kapolri.

Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga

"Saya ingin menjelaskan secara singkat what’s going on di negara kita ini. Sekali lagi, aliran dinamika global, dan langkah-langkah ke depan seperti apa yang mesti kita tempuh, konstruksi penyelesaian masalah seperti apa, karena dalam situasi seperti ini, bisa jadi nanti ada isu-isu yang berkaitan dengan sistem, tatanan, dalam utamanya segi-segi pengambilan keputusan dan tindakan yang mesti dilakukan dengan cepat," kata Presiden saat itu.

Presiden kemudian mengungkapkan bahwa dia meminta kepada hakim konstitusi untuk berkomunikasi dengannya mengenai gugatan yang kemungkinan akan muncul. "Nah, dalam keadaan seperti itu, tanpa saya mengintervensi kewenangan dari Mahkamah Konstitusi, patut kita berkomunikasi, misalnya Mahkamah Konstitusi menanyakan apa latar belakangnya dan pikiran-pikiran ketika sebuah keputusan diambil," kata SBY.

SBY pun meminta pimpinan lembaga --terutama tidak di bawah koordinasinya seperti BPK dan KPK-- menyatukan penglihatan dan persepsi.

Dalam transkrip tersebut, Presiden sama sekali tidak menyinggung penggelontoran dana ke Bank Century, Secara garis besar, SBY menyinggung peran Bank Indonesia dalam langkah antisipasi krisis yang berawal dari Amerika Serikat itu.

Kewajiban Bank Indonesia dengan jajaran perbankan, imbuhnya, bagaimana urusan kredit, urusan likuiditas ini tetap dipelihara. Kewajiban pemerintah mengolah suatu kebijakan, regulasi, climate, dan incentive agar sektor riil ini tetap bergerak.
 
"Dan kewajiban swasta, nah ini saya juga melihat ini baru tiga hari ada teman-teman bisnis yang paniknya luar biasa. SMS berapa kali masuk ke tempat saya ini. Wah, ini kok nggak bagus ini, meskipun yang lain kalem, tenang. Harus lebih resilient dan harus tetap mempertahankan kinerjanya, tetap mencari peluang dan share the hardship."

"Ya tidak realistik dalam keadaan seperti ini nggak terganggu sama sekali, dia punya pundi-pundi. Mesti ada gangguan, wong ini sangat bisa dijelaskan kok, dan makin tua kita, Pak Sofyan Djalil, saya itu makin tajam, 1-2 teman dunia usaha yang cara berpikirnya tidak sama, ada juga itu, oleh karena itu ya harus kita hentikan. Nggak boleh itu. ltu masalah sektor riil."  (umi)

Intip Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23
Mobil Jeep Rubicon yang digunakan tersangka Mario Dandy menganiaya anak pengurus GP Ansor, David

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) mengumumkan lelang mobil Jeep Rubicon Wrangler milik Mario Dandy. Harga limitnya Rp809 juta, gimana spesifikasi mobilnya?

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024