- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews – Ratusan massa, termasuk pedagang, yang mengatasnamakan Warga Tangkuban Perahu terus melakukan aksi pemblokiran terhadap gerbang Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu, Jawa Barat, Selasa 21 Agustus 2012.
Mereka menuntut PT. Graha Rani Putra Persada (GRPP) sebagai pengelola Tangkuban Perahu mendengar aspirasi mereka untuk segera melepaskan hak pengelolaan tempat tersebut. Pemblokiran ini telah berlangsung sejak Selasa pekan lalu, 14 Agustus 2012.
Pintu masuk ditutup dengan menggunakan bambu, dan ratusan motor massa berjejer di lokasi sejak hari pertama lebaran. Tidak kurang dari 500 orang pedagang mendirikan tenda di sana. Massa pun mengancam akan terus menutup TWA Gunung Tangkuban Perahu, hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Para pedagang yang biasa mencari nafkah di kawasan wisata itu bahkan rela tidak berjualan di tengah musim libur Lebaran saat ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah dan pihak PT. Graha Rani Putra Persada (GRPP). Padahal mereka berpotensi meraup banyak keuntungan di musim lebaran seperti ini.
“Kami akan tetap bertahan di sini dan menuntut PT GRPP untuk melepaskan hak pengelolaan tempat ini. Warga sangat kecewa kepada pengelola yang selalu mengintimidasi warga,” ucap Perwakilan Masyarakat Tangkuban Perahu, Agus Rahmat, saat dihubungi wartawan.
Akibat aksi demo ini, sekitar 1.126 pedagang diperkirakan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Para calon pengunjung Tangkuban Perahu pun terpaksa tidak bisa masuk ke TWA Tangkuban Perahu sehingga mereka berputar balik untuk pulang atau mencari tempat liburan lainnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengatakan pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar pertemuan dengan pengelola dan pedagang untuk mencari titik temu. “Komunikasi antara dua pihak belum berjalan. Sumbatan komunikasi ini membuat jalan keluar belum ditemukan,” kata dia. (kd)
6 Cara Ampuh dan Mudah Bersihkan Mika Lampu Mobil yang Kusam
Lampu mobil menjadi salah satu komponen penting, karena menyangkut dengan keselamatan pengendara dan juga pengguna jalan lainnya. Maka itu, mika lampu jangan sampai kusam
