- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Rusaknya sebuah jembatan di desa Partiluban Hilir, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara menyebabkan kemacetan panjang di jalan lintas Sumatera hingga enam kilometer.
Akibatnya, banyak pengendara mobil dan sepeda motor yang tidak bisa bergerak hingga malam ini, Selasa 21 Agustus 2012.
Bambang Siswanda Harahap, yang hendak balik ke Kota Medan usai merayakan Lebaran di kampung halamannya mengatakan bahwa kondisi ini sudah terjadi sejak siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Sejak siang tadi, seluruh pengendara tidak bisa bergerak total, karena ada kemacetan parah sampai enam kilometer akibat rusaknya sebuah jembatan," kata dia kepada VIVAnews.
Dia menuturkan, memang sudah sejak sore tadi dibuat jembatan buatan agar bisa dilalui pengendara, tetapi sampai saat ini belum bisa digunakan. Sebab, hingga saat ini kendaraan tetap belum bisa bergerak sama sekali.
Bambang menambahkan, saat ini, banyak pengguna jalan yang keletihan dan kelaparan, serta beberapa orang jatuh pingsan. Sebab, wilayah tersebut merupakan wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk, sehingga para pengendara kesulitan mencari makanan.
"Sudah berjam-jam seperti ini, banyak di antara pengemudi kelelahan, bahkan ada yang pingsan karena kelaparan. Sebab, di sini adalah kawasan yang sepi dari pemukiman warga, jadi susah mau mencari makan. Jadi tolonglah pihak-pihak terkait membantu kami pengguna jalan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Mandailing Natal, Ahmad Fauzi Dalimunte hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi karena teleponnya dalam keadaan tidak aktif. Begitu pula dengan Kabid Humas Poldasu dan Kadis Pehubungan Sumut, Antoni Siahan.
Selain akibat kerusakan jembatan, menurut Bambang, kemacetan tersebut juga diperparah adanya bentrokan arus lalu lintas dari kedua arah.