- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews - Polisi memeriksa 13 saksi guna mengusut penembakan yang terjadi di Pos Pengamanan Gamblegan, Solo, Jumat 17 Agustus 2012 lalu. Meski sudah banyak saksi yang diperiksa, penyidik belum menemukan titik terang siapa pelaku penembakan itu.
"Kami terus mengintensifkan penyelidikan, setelah sebelumnya melakukanĀ olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 23 Agustus 2012.
PolisiĀ juga mendatangkan beberapa orang ahli dari pusat laboratorium forensik. Para ahli itu akan memeriksa anak peluru dan serpihan, yang untuk sementara ini diduga sebagai pecahan dari granat yang meledak.
Boy menegaskan bahwa serangkaian teror di Solo pada 17-18 Agustus 2012 lalu, tidak terkait dengan Pilkada DKI Jakarta yang salah satu kandidatnya adalah Wali Kota Solo, Joko Widodo. "Untuk sementara tidak ada kaitannya, ini masalah kriminal. Kami belum melihat keterkaitan masalah tersebut dengan pilkada," ujar Boy. Motif penyerangan akan terungkap setelah pelaku ditangkap.
Boy mengimbau masyarakat untuk mewaspadai aksi terorĀ seperti ini. Masyarakat diminta untuk segera memberitahu polri jika memiliki informasi atau kecurigaan terhadap orang-orang tertentu. Akibat ulah berandalan yang tidak dikenal itu, dua polisi terluka. Mereka adalah Bripka Endro Margiyanto yang saat ini dirawat di RS Kasih Ibu karena luka di pinggang atas sebelah kiri dan Briptu Kukuh Budiyanto yang mengalami luka ibu jari kaki kiri.