VIVAnews - Dua hari usai lebaran, Korlantas Polri mencatat lebih dari 3.000 kecelakaan terjadi dengan ratusan pemudik yang meninggal. Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, tingginya angka kecelakaan tidak terlepas dari murahnya BBM akibat disubsidi.
Menurut Korlantas, sepanjang H-8 hingga H+2 telah terjadi 3.452 kecelakaan lalu lintas, sebanyak 529 orang meninggal dunia. Kerugiannya akibat kecelakaan mencapai hingga Rp5,48 miliar.
"Setiap 20 ribu orang, 1 org yang meninggal, cukup besar, ini lebih besar dari meninggalnya jamaah saat melakukan haji," ujar JK di Halim Perdana Kusuma.
Menurut JK, salah satu faktor utama kecelakaan saat mudik adalah turunnya masyarakat ke jalanan secara bersamaan. "Setiap tahun terjadi, pergerakan manusia di Indonesia yang besar. Dalam waktu bersamaan, 30 juta orang bergerak, ini seluruh Indonesia bergerak dalam waktu seminggu," kata JK.
Berbagai moda transportasi digunakan oleh para pemudik, mulai dari menggunakan transportasi umum hingga kendaraan sepeda motor. Kendaraan terakhir ini yang kerap memakan korban jiwa. JK mengatakan, moda ini dipilih lantaran murahnya bensin akibat subsidi pemerintah.
"Subsidi BBM kencang, jumlah kecelakaan semakin meningkat karena banyak menggunakan kendaraan pribadi. Pemerintah harus memperbaiki bus, kereta api double track, sehingga orang enggan mudik dengan motor," kata JK.
Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?
Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen
