- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Selasa 28 Agustus 2012, lilin-lilin dinyalakan di kegelapan malam di Tugu Proklamasi, Jakarta. Sejumlah muslim Syiah, aktivis, dan mereka yang prihatin berkumpul sebagai bentuk solidaritas dan berkabung atas tragedi penyerangan penganut Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Doa diiringi tangis haru dikirimkan pada para korban yang untuk kali keduanya terusir dari kampung dan rumah mereka yang hangus terbakar, untuk nyawa yang terenggut, ke para perempuan dan anak-anak yang dicekam teror. Lihat fotonya di .
Minggu 26 Agustus 2012 lalu, damai di Sampang kembali terkoyak saat massa menyerang penganut Syiah yang sedang mengantar anak-anak mereka kembali ke Jawa untuk menuntut ilmu.
Rusuh tak terelakkan, 35 rumah di pemukiman Syiah di Desa Karang Gayam dan Desa Bluran, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, hangus dibakar.
Yang disayangkan, konflik yang membawa-bawa soal keyakinan bermula dari perseteruan pribadi kakak beradik yang berebut pengaruh. "Bukan konflik NU dan Syiah, tapi kakak-beradik beradu pengaruh," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.
Dia membantah penyerangan itu atas nama NU. NU-Syiah sudah hidup berdampingan dalam rentang waktu yang panjang di Indonesia. NU mengakui Syiah sebagai salah satu sekte Islam yang ada sejak 14 abad yang lalu.
"Pusatnya di Iran. Dalam kenyataannya, perbedaan mazhab itu ada. Perbedaan yang tidak bisa dijadikan alasan untuk saling menyerang dan konflik," kata dia.
Apple Officially Releases New iPad Pro with M4 Chip
Apple officially released the new iPad Pro in a stunningly thin and light design, taking portability and performance to the next level.
