- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Penemuan bahan peledak berdaya ledak tinggi dan sejumlah peluru tajam di bak sampah milik warga di Bandung belum dipastikan siapa pemiliknya. TNI akan memeriksa apakah bahan peledak dan peluru tajam yang ditemukan itu milik Kodam III Siliwangi atau bukan. Karena salah satu jenis peluru yang ditemukan merupakan organik amunisi serbu TNI.
"Jenis 5,56 kaliber itu memang organik TNI tapi digunakan juga oleh Polri seperti Brimob. Kalaupun memang itu kaliber 5,56 mm yang ditemukan milik TNI, akan kita telusuri kenapa bisa sampai ada di tempat sampah," kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Benny Effendy, di ruang kerjanya Bandung, Rabu 29 Agustus 2012.
Menurut Benny, hingga kini belum ada bukti bahwa bahan peledak berdaya ledak tinggi, berikut beberapa peluru tajam itu milik Kodam III Siliwangi.
"Kami sudah instruksikan ke seluruh jajaran satuan di Kodam, untuk mengecek anak buahnya. Bisa saja kan kemungkinan amunisi dan TNT itu sudah tidak terpakai lalu dibuang," kata dia.
Meski begitu, TNI terus membantu Polri dalam proses penyelidikan kasus ini meski tidak secara detil. "Jika memang beberapa temuan seperti TNT dan amunisi itu dikaitkan dengan TNI maka kami akan selidiki dan mengungkap siapa pelakunya," papar Benny.
Lokasi temuan di Jalan Natuna nomor 87 itu memang tak jauh dari beberapa objek vital salah satunya dekat Markas Kodim dan gudang Perbekalan Angkutan TNI Angkatan Darat.
Berikut barang-barang yang ditemukan:
1. 2 buah granat nanas buatan Amerika
2. 1 buah TNT satu titik ukuran 50 gram
3. 2 peluru signal
4. 24 buah peluru hampa kaliber 5,56 milimeter
5. 6 butir peluru tajam kaliber 7,62 milimeter
6. 6 butir peluru tajam kaliber 5,56 milimeter
7. 1 butir peluru tajam US Carabong
8. 2 butir peluru tajam kaliber 22 milimeter
9. 1 butir peluru tajam SNB
10. 1 butir peluru tajam kaliber 45 milimeter
11. 9 tabung isian gas air softgun
12. 1 butir peluru hampa kaliber 7,62 milimeter
13. Pin air bon.
(umi)
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Curiga Pelaku Lebih dari 1 Orang
Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
