- Antara/ Saiful Bahri
VIVAnews - Kepolisian memperkirakan masih ada puluhan korban kerusuhan di Desa Karang Gayam, Omben dan Desa Geding Laok Karang Penang, Sampang, Jawa Timur, yang bersembunyi di hutan. Oleh karena itu polisi yang bekerja bersama anggota TNI berjanji segera memulangkan mereka.
"Kami harap jangan jauh meninggalkan desanya, dan nanti dibantu akomodasi di tempat keluarga atau pengungsian," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 30 Agustus 2012.
Boy mengatakan pihaknya akan berupaya agar kehidupan sosial kemasyarakatan di wilayah tersebut berangsur-angsur pulih. Dan masyarakat kembali hidup normal. Sejauh ini, di lokasi pengungsian, sudah ada sekitar 300 pengungsi.
"Kami terus bekerja sama dengan segenap komponen masyarakat di sana dan unsur Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak-pihak terkait lainnya," jelasnya.
Terkait penanganan pelanggaran hukum yang terjadi, Boy mengatakan petugas sedang bekerja mencari identitas siapa saja yang diduga terlibat dalam kerusuhan yang menelan dua korban jiwa tersebut. "Kami tetap memberi imbauan pada mereka yang ikut dalam peristiwa itu untuk menyerahkan diri," terangnya lagi.
Boy menambahkan untuk tersangka berinsial R saat ini ditahan di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Timur (Jatim). Proses penyidikan selanjutnya dilakukan oleh Polda Jatim. Kepada para perusuh itu akan dijerat dengan pasal 338, 354, 170, 55, dan Pasal 56 KUHP.
"Inilah yang akan dikenakan pada mereka yang diduga turut serta dan ikut memprovokasi," ucapnya.
Rusuh Sampang pecah Minggu 26 Agustus 2012 saat ratusan warga menyerang kelompok Syiah yang sedang dalam perjalanan menuju pondok pesantren. Akibatnya, dua tewas. (umi)