- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas meminta PP Muhammadiyah tak hanya menyodorkan Ki Bagus Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, dan Abdoel Kahar Moezakir, jadi calon Pahlawan Nasional. Tapi juga mantan Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno-Hatta.
"Sebab di panitia sembilan itu merumuskannya bersama-sama, jadi tidak mungkin Muhammadiyah memperjuangkan hanya tiga pahlawan nasional itu. Bung Hata dan Bung Karno layak dan belum dapat gelar itu," kata Taufik Kiemas di Gedung DPR, Jumat 31 Agustus 2012.
Taufiq mengaku akan secepat mungkin menyampaikan ketiga nama itu untuk diberi gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden. Taufik berpendapat, dengan memberikan gelar Pahlawan Nasional terhadap ketiga tokoh itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru mendapat kesempatan mempersatukan bangsa.
"Saya rasa Pak SBY diberi Tuhan suatu kesempatan untuk memersatukan bangsa yang selama ini terkesan ragu-ragu. Ragu-ragu itu maksudnya adalah persatuan bangsa itu ada keragu-raguan," kata dia.
Momentum yang baik ini, kata Taufik seharusnya digunakan sebaik-baiknya oleh SBY, karena tak semua Presiden mendapat kesempatan ini. "Saya rasa Pak SBY punya momentun paling bagus, Pak Harto tidak punya, yang lain juga tidak punya (kesempatan)," lanjutnya.
Lalu apakah Pak Harto juga layak diberikan gelar Pahlawan Nasional? "Nanti dulu itu. Yang penting ini dulu," kata dia.
Wacana pencalonan Pahlawan Nasional setiap tahunnya menjadi pembicaraan hangat. Salah satunya terkait debat, berhak tidaknya mantan Presiden Soeharto mendapat gelar terhormat itu.
Lepas dari kontroversi dalam pemerintahannya yang bercokol semalam 32 tahun, ada banyak orang yang mengagumi Presiden RI kedua itu. Salah satunya lewat spanduk yang memajang foto penguasa Orde Baru itu, tersenyum lebar, sambil melambai tangan. Seakan menyapa mereka yang melihat, “Piye kabare? Uenak jamanku to...”. (umi)
Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng
Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.
