- ANTARA/Reno Esnir
VIVAnews - Anggota Komisi III DPR Herman Herry memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Herry yang mengaku sudah datang sejak pagi membantah diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan Solar Home System (SHS) di Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Mineral (ESDM) tahun 2009.
"Saya diperiksa karena ada perubahan harta kekayaan saya," kata Herman Herry di kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat 31 Agustus 2012.
Herman mengatakan, dari hasil laporan kekayaan miliknya terdahulu ada beberapa penambahan harta kekayaan. Karena sebagai pejabat negara, harus melaporkan perubahan dan penambahan harta kekayaan yang dimiliki.
"Ada harta yang mau saya jual dan akan bertambah nilainya. Hanya itu," ujarnya.
Herman membantah diperiksa sebagai saksi dalam kasus di Kementerian ESDM. Padahal, hari ini memang ada jadwal pemeriksaan Herman terkait kasus yang menyeret Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, Jacobus Purwono.
"Tidak, saya tidak dipersoal itu. Jadi saya menambah harta kekayaan karena ada aset yang dijual. Dijual nilainya nambah kan berubah, saya laporkan. Itu saja," ucap Herman.
Politisi PDI Perjuangan ini mengklaim dirinya tidak tahu menahu kasus itu. Ia juga menepis tudingan yang menyebut dirinya ikut mengarahkan tiga perusahaan sebagai pemenang proyek ini tahun 2009.
"Saya tidak tahu, nggak pernah. Siapa yang nuding, saya nggak tahu. Saya Komisi III, SHS komisi VII. Kalau Komisi VII ada di komisi II bagaimana urusannya," kata Herman. (eh)
Tim Gabungan TNI dan Polri Lakukan Penyisiran OPM di Intan Jaya Papua
Satuan tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 melakukan penyisiran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
