- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Polisi memeriksa sejumlah orang terkait penemuan bahan-bahan peledak bom rakitan di Jaya Wijaya, Papua. Mereka berinisial BE, ED, JW, IK, JH, JM, AE, WK, MK dan diduga sudah menetapkan sasaran.
"Saat ini, mereka masih diperiksa oleh penyidik Polres Jaya Wijaya, di-backup oleh tim Ditreskrim Polda Papua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Senin 1 Oktober 2012.
Sejauh ini, Polisi menduga mereka masih terkait dengan aksi-aksi kekerasan di beberapa wilayah di Papua. Berdasarkan catatan kepolisian, setidaknya ada dua peristiwa di bulan September yang ada unsur bahan peledak. "Yaitu, di kantor DPRD, dan di Pos Lantas, yang waktu itu dalam keadaan kosong. Kami masih mendalami apakah ada keterkaitan dengan kelompok-kelompok ini," ujarnya.
Boy mengungkapkan dari hasil pemeriksaan awal, mereka berniat untuk meledakkan sejumlah tempat seperti kantor kepolisian, kodim, batalyon, Jembatan Baliem, dan kantor kelurahan wamena kota. Namun, lanjut Boy, semuanya masih terus dalami.
"Mereka sementara masih diperiksa dengan Undang-undang Darurat terkait kepemilikan barang-barang itu," ujarnya.
Diledakkan Serentak
Pada Jumat 28 September 2012 sekitar pukul 10.00 WITA, di Kota Wamena Kab Jaya Wijaya, polisi mendapat informasi dari masyarakat bahwa di rumah seorang warga bernama Pilemon Elosak ditemukan bahan-bahan serbuk yang diduga bahan peledak.
Setelah dilakukan pengecekan, polisi menemukan bahan-bahan dalam plastik warna hitam masing-masing 3 serbuk bahan peledak dan 1 batang denator terbuat dari almunium.
Kemudian, dari hasil interogasi atas Pilemon, polisi mengungkapkan bahan peledak dan detonator tersebut diterima dari warga lain bernama Lanik Huby.
Menurut hasil penyelidikan sementara, bahan-bahan itu akan diledakkan secara serentak dengan sasaran Polres, Kodim, Batalyon, Jembatan Baliem, Kantor Kelurahan (samping kediaman Kapolres Jaya Wijaya) dan tersimpan di tiga titik posko-posko KNPB di Kampung Abusa, Kampung Elabukama, Kampung Honailama.
Polisi segera mengirim tim khusus bersama anggota penjinak bom, brimob dan anjing pelacak untuk melakukan penggeladahan di posko sekretariat KNPB di Kampung Honailama, Sabtu 29 September sekitar pukul 16.00 WITA. Tim kemudian menemukan sejumlah benda yang diduga bahan peledak. (ren)