- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin, mengaku diminta partainya untuk maju menjadi calon wakil gubernur Jawa Barat. Permintaan itu, menurutnya, disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
“Itu permintaan dari Pak Ketua Umum. Dia sudah pernah mengajak saya bicara. Beliau meminta saya salat istikharah,” kata Nurul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 18 Oktober 2012.
Anggota Komisi II DPR itu diminta untuk mendampingi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat, Irianto MS Syaifudin (Yance), yang diusung Golkar sebagai calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada Jabar 2013.
Namun, Nurul Arifin justru menolak permintaan Aburizal agar dirinya maju sebagai Jabar 2. Nurul memilih untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai anggota DPR periode 2009-2014 dan mendedikasikan dirinya pada tugas-tugas kedewanan.
Alasan lain Nurul menolak maju di Pilkada Jawa Barat adalah karena faktor keluarga. “Bisa saja Yance maju dengan saya. Tapi saya masih mempertimbangkan dan memilih di pusat (Jakarta). Saya tidak mau mengorbankan keluarga,” ujar Nurul.
Aburizal sendiri, menurut Nurul, menghargai pilihannya. “Beliau tidak memaksa,” kata dia.
Nama Nurul dimunculkan, Golkar setelah melihat elektabilitasnya pada hasil survei internal partai. Namun, Nurul yakin, masih banyak tokoh lain yang bisa mendampingi Yance selain dirinya.