VIVAnews - Singapura mewacanakan dibukanya penerbangan langsung ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk memperlancar kerjasama perdagangan dan pariwisata antara dua daerah serumpun.
Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo mengatakan, pemerintahnya akan melakukan lobi kepada beberapa maskapai penerbangan di Singapura untuk membuka jalur ke Makassar. Selain itu, negeri kepala singa tersebut juga berencana untuk membuka atase perdagangan di Sulsel.
Seperti yang dikutip dari depkominfo.go.id, Sulsel memiliki potensi di bidang pertanian, perkebunan, dan kelautan. "Kesemuanya itu sangat potensial untuk dikerjasamakan dengan investor asal Singapura," kata George Yeo seusai pertemuan dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar.
Menurutnya, jika ada penerbangan langsung dari Makassar ke Singapura, maka biaya perdagangan akan jauh lebih murah dibanding melalui Surabaya dan Jakarta. Komoditas ekspor Sulsel yang dikonsumsi negara tersebut adalah kakao dan produk kelautan.
Selain itu, pemerintah Singapura juga membuka peluang kerjasama dalam bidang kesehatan. Salah satu rumah sakit yang akan dikerjasamakan adalah Stroke Centre RS Dadi. Pertukaran dokter dan perawat akan dilakukan dengan rumah sakit jantung Singapura.
"Saya juga akan mengunjungi Unhas untuk menjajaki kerjasama di bidang pendidikan. Penjajakan kebudayaan juga dilakukan karena disana ada Kampung Bugis sehingga memiliki hubungan emosional dengan Sulsel," katanya menambahkan.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ada tiga poin utama dalam pertemuan tersebut. Pertama, membangun sinergitas perdagangan kedua negara dengan pembukaan penerbangan langsung.
Kedua, pemerintah Singapura berharap Sulsel melakukan penelusuran sejarah Bugis Makassar di negeri tersebut, dan Ketiga, kerjasama bidang kesehatan terutama pertukaran dokter dan perawat khususnya untuk stroke centre.
Konser Band All Time Low Siap Digelar, Supermusic Janjikan Hal Ini
Konser Forever: Live in Jakarta ini diharapkan akan menarik minat banyak pecinta musik, terutama mereka yang menyukai pop-punk, rock alternatif, dan emo di Indonesia
