- VIVAnews/Aceng Mukaram
VIVAnews - Hanya gara-gara mencuri dua pasang sandal, EB, pemuda pengangguran 31 tahun ini nyaris diamuk massa di Masjid Al Muthadin, komplek Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu 25 November 2012.
Meski lepas dari amukan massa, bukan berarti EB tak menderita. EB yang merupakan warga Jalan Tanjung Raya, Kecamatan Pontianak Timur, itu harus menanggung malu lantaran diikat di tiang masjid dan menjadi tontonan massa.
Tertangkapnya EB berawal saat dia mondar-mandir usai salat dzuhur. EB waktu itu tidak langsung menuju sandal jepitnya, melainkan menuju sandal kulit milik salah satu jamaah yang belakang diketahui bernama Fildan. "Gerak-gerik dia sudah kami curigai," kata saksi mata, Dori, di lokasi kejadian.
Mengetahui hal itu, pihak pengurus masjid langsung menangkapnya dan memborgol pelaku di tiang masjid hingga sejam lebih.
"Saat mencuri kami langsung tangkap dan memborgolnya. Kita pun geledah, ternyata di balik baju pelaku ada sepasang sandal lain yang diduga milik jamaah," kata Dori.
Pelaku kemudian digiring ke Mapolsek Pontianak Selatan untuk menjalani proses hukum. "Kami serahkan ke pihak kepolisian."
Sementara itu EB, yang ditemui di Mapolsek Pontianak Selatan mengakui perbuatannya itu. Dia mengaku pernah mencuri sandal di masjid itu sebelumnya. "Saya mencuri buat bayar utang. Ini yang kedua kalinya," kata EB, tersipu malu.
Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi
Mantan Kasubag Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Isnar Widodo turut mengungkapkan ada permintaan reimburse untuk biaya ultah cucu SYL ke Kementan
