- ANTARA/Andika Betha
VIVAnews – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, akan membeberkan soal kecelakaan mobil listrik Tucuxi yang ia kemudikan saat test ride dari Solo ke Magetan, Sabtu lalu, 5 Januari 2012.
“Semua akan saya jawab pada Selasa siang. Sementara ini biarkan semua bicara (sesukanya). Toh nanti fakta itu ada pada saya. Tidak akan ada yang saya tutup-tutupi,” kata Dahlan Iskan. Konferensi pers siang nanti akan digelar dengan format santai.
Humas BUMN menyatakan, bincang-bincang dengan Dahlan soal Tucuxi itu akan berlangsung pukul 11.30 WIB di Cafe Galery Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Menteng Dalam, Jakarta Pusat.
Mobil Tucuxi milik Dahlan saat ini sudah diteliti oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. Tim meneliti satu per satu komponen Tuxuci untuk menyelidiki penyebab utama kecelakaan yang hampir menewaskan Dahlan Iskan itu. Fokus utama penelitian mereka pada sistem pengereman yang dicurigai mengakibatkan kecelakaan.
Kecelakaan Dahlan ini berimbas pada dipersoalkannya izin uji coba mobil Tucuxi dan pelat mobil listrik itu. Mabes Polri mengatakan, seharusnya kendaraan yang diuji coba di jalan raya mendapat izin lebih dulu dari pihak kepolisian, agar polisi dapat menyampaikan rekomendasi pengamanan kepada sejumlah polda yang dilintasi mobil tersebut.
Tak hanya itu, pelat mobil Dahlan disebut Polda Daerah Istimewa Yogyakarta ilegal. “Samsat Yogyakarta tidak pernah menerbitkan pelat nomor tersebut,” kata Humas Polda DIY AKBP Anni Pujiastuti menanggapi beredarnya kabar pelat Dahlan itu dibuat di Yogyakarta.
Saat ini, tidak ada wilayah di Indonesia yang menggunakan pelat "DI" sebagai tanda nomor kendaraan. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian DIY Kombes Pol Kris Erlangga mengatakan, pihaknya telah memeriksa pembuat dan pemasang pelat nomor ilegal itu.
“Kami sudah menyelidiki, pelat nomor DI 19 itu dibuat di pinggir jalan di daerah Yogyakarta,” kata dia. (art)
Pekerja Kantoran Sering Mengeluh Sakit Leher dan Pinggang? Begini Mengatasinya
Sakit leher dan sakit pinggang kerap dikeluhkan oleh pekerja kantoran. Beberapa penyebabnya di antaranya terlalu banyak duduk, terlalu banyak menatap layar komputer.
