SBY: Orang Kuat Bisa Jadi Diktator

Presiden SBY bantah pimpin rapat Bank Century
Sumber :
  • Rumgapres/Abror Rizki

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar sidang kabinet terbatas tentang RUU Aparatur Pemerintahan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 10 Januari 2013. SBY minta RUU itu dibahas mendalam agar tepat dan benar.

RUU itu mengatur apa yang boleh dilakukan atau harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan aparatur pemerintahan. Sebab era sekarang ini, menurutnya, negara sangat serius melaksanakan agenda pemberantasan korupsi.

"UU ini memberikan kepastian seperti itu. Mengingat arti penting UU ini harus kita pastikan semua pasal yang ada di situ ataupun materi esensi dari UU ini harus tepat dan benar. Oleh karena itu sebelum dibahas bersama DPR kita pastikan UU ini tepat dan benar," kata Yudhoyono.

RUU itu memiliki arti penting menjaga keseimbangan kekuatan pemerintah dengan pemegang kekuasaan negara lainnya, yaitu parlemen. Menurut SBY, pemerintah atau eksekutif terlalu kuat tidak baik. Namun demikian, pemerintah tidak boleh lemah dalam arti harus diberi ruang yang cukup menjalankan programnya.

"Tentu salah kalau tidak ada check and balances," kata SBY.

SBY mengungkapkan, demokrasi yang baik ditopang kelembagaan yang baik, bukan orang yang kuat. Dia berharap pemerintah efektif yang kuat dalam arti sistem sehingga negara stabil.

"Kalau orang yang kuat, kita punya pengalaman di waktu yang lalu banyak negara-negara di dunia, strong man kalau tidak waspada menjurus ke otoritarian bisa menjadi diktator, keluar dari sistem, bisa berbuat apa saja," ujarnya.

SBY minta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Mustofa Abubakar mempresentasikan rancangan undang-undang itu. Kabinet membahas pematangannya sebelum diserahkan kepada DPR untuk dibahas menjadi undang-undang.

"Karena reformasi ini baru 15 tahun, kita selamatkan dan kita jaga," katanya.

Hadir dalam sidang itu antara lain Wakil Presiden Boediono, Menkoperekonomian Hatta Rajasa, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menpan RB Mustofa Abubakar, Menkumham Amir Syamsudin, Menkeu Agus Martowardojo, Mendagri Gamawan Fauzi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Kepala BIN Letjen Marciano Norman, Mensesneg Sudi Silalahi, serta Seskab Dipo Alam. (adi)

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari
ilustrasi kelopak mata

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Pakai lensa kontak dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna seperti lebih ringan dan jarak pandang lebih luas.  Namun pemilihan lensa kontak yang salah bisa iritasi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024