- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Indonesia kembai mengirimkan bantuan kepada negara tetangga Filipina yang dihantam topan pada Desember tahun lalu. Lebih dari 1.000 orang tewas dalam tragedi topan Bopha di negara tersebut.
Bantuan beras Bulog sebanyak 2.000 ton diberangkatkan ke wilayah Davao, Filipina, dengan menggunakan kapal milik TNI AL, KRI Makassar, dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Jumat 11 Januari 2013.
Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Sarundajang, kepada VIVAnews usai acara pelepasan tali keberangkatan kapal mengatakan, bantuan ke Filipina ini adalah bantuan yang ketiga. Sebelumnya, pemerintah RI telah menyalurkan bantuan dengan nilai US$1 juta kepada Filipina.
"Ini adalah bantuan tahap ketiga, sebelumnya ada bantuan yang dibawa langsung oleh Panglima TNI dan kemudian saya bersama palang merah juga dengan Pak Agung Laksono, membawa langsung bantuan itu ke Filipina melalui jalur penerbangan," ujarnya.
Menurut SHS, sapaan Gubernur Sulawesi Utara itu, bantuan yang dikirimkan hari ini sempatĀ tertunda akibat gangguan cuaca buruk. "Seharusnya sejak Senin pekan ini dikirimkan, dan untuk keseluruhan bantuan yang telah disalurkan awalnya US$1 juta, obat-obatan, selimut dan lain sebagainya, hingga ini adalah bantuan yang terakhir," tuturnya.
Secara terpisah, Letnan Kolonel Laut Fadelan yang menakhodai KRI Makassar mengatakan, kapal dengan jenis Landing Platform Dock (LPD) ini akan menempuh perjalanan selama satu setengah hari untuk bisa sandar di Davao, Filipina.
Fadelan juga mengungkapkan, selain bertujuan membawa bantuan kemanusiaan, kedatangan KRI Makassar juga dimaksudkan untuk memperkenalkan kapal tersebut kepada angkatan laut Filipina. (art)