Sumber :
- poskota.co.id
VIVAnews
–Badan Pengawas Obat dan Makanan mengatakan, bahan baku narkotika katinona (cathinone) tidak mahal. Oleh sebab itu harga katinon justru relatif lebih murah dengan beberapa narkotika jenis lain.
“Lebih mahal harga heroin,” kata Retno Tyas Utami, Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif) dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX Bidang Kesehatan DPR di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 30 Januari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Lebih mahal harga heroin,” kata Retno Tyas Utami, Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif) dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX Bidang Kesehatan DPR di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 30 Januari 2013.
Sementara itu Ketua
HIV Cooperation Programme for Indonesia
, Caterin, mengatakan dari hasil penelitian global, katinona memang termasuk baru di Indonesia meskipun di beberapa negara lain sudah beredar. “Barang ini di Indonesia antara ada dan tiada. Ternyata ditemukan ada oleh Badan Narkotika Nasional,” kata Chaterin dalam forum sama.
BPOM tidak tahu dari mana artis Raffi Ahmad mendapatkan zat turunan katinona yang disebut
methylenedioxymethcathinone
. “Pihak intelijen pasti lebih tahu. Mungkin Raffi mendapat infonya dari internet atau teman bergaulnya,” ujar Retno.
Katinona sendiri berasal dari tanaman
catha edulis
atau
khat
yang tumbuh subur di Afrika dan sebagian wilayah Arab. Di daerah asalnya, tanaman ini dikonsumsi dengan cara dikunyah, dan bukan diekstrak kandungan aktifnya menjadi
methylenedioxymethcathinone
.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu Ketua
