Tifatul: Wildan Tak Terkait Jaringan Internasional

Menkominfo Tifatul Sembiring Berkunjung ke VIVAnews.com
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, meminta agar pemberitaan Wildan Yani S Hari, peretas situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tidak berlebihan. Apalagi sampai dikaitkan dengan serangan Internasional.


Ditemui di Gedung DPR, Rabu 30 Januari 2013, Tifatul menegaskan, Wildan tak terkait dengan kelompok internasional. Yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan di kepolisian. "Tapi, beritanya sudah dihukum 12 tahun. Belum-lah. Perumusan saja belum rampung," kata Tifatul.


Tifatul juga menegaskan bahwa tidak semua peretas akan dihukum. "Tapi kalau yang bersangkutan berbahaya, tentu berbeda," ujar dia.


Situs Pemerintah Diretas


Dalam kesempatan itu, Tifatul mengakui sejumlah situs pemerintah diretas setelah Wildan diamankan polisi. "Ada beberapa laporan," ujar dia.


Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda, KASN Klaim Sistem Rekrutmen Sudah Transparan
Sebelumnya, kelompok
hacker
Megawati Resmi Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks, Ternyata Segini Kenaikan Gajinya di Musim Depan
atau peretas internasional terkemuka, Anonymous, melancarkan serangkaian serangan terhadap sejumlah situs milik Pemerintah Republik Indonesia dengan domain ".go.id". Serangan-serangan ini dilakukan sebagai bentuk protes penangkapan peretas situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh Tim Cyber Crime Mabes Polri.

Kemenpan-RB Tolak Usul Seleksi CASN 2024 Ditunda, Ombudsman Bilang Begini

Hal tersebut terungkap dari pernyataan Anonymous Indonesia yang tertuang dalam situs
scriptgratis.org.


Dalam pernyataan tersebut, Anonymous menulis:
"menyayangkan tindakan aparat penegak hukum Indonesia yang menangkap seorang pemuda atas aksi peretasan situs Presiden Indonesia".
(umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya