Djoko: Kelompok Bersenjata Juga Ganggu Investor di Papua

Kelompok bersenjata di Papua
Sumber :
  • Banjir Ambarita/Papua
VIVAnews
- Menko Polhukam Djoko Suyanto memerintahkan seluruh jajaran aparat keamanan di Papua, baik Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, dan aparat intelijen untuk segera berkoordinasi, mengejar dan memproses hukum pelaku penyerangan yang mengakibatkan delapan anggota TNI tewas.


"Mudah-mudahan pelaku penembakan, penghadangan terhadap aparat TNI bisa segera ditangkap supaya bisa jelas siapa pelaku, apa motif penyerangan, dan kelompok mana yang harus bertanggung jawab," kata Djoko dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 21 Februari 2013.


Djoko mengatakan sampai saat ini belum ada titik terang penangkapan pelaku penyerangan tersebut. Namun menurutnya ada beberapa kelompok yang tersebar di daerah Papua.
Klasemen MotoGP 2024: Menang di Jerez, Pecco Bagnaia Ancam Posisi Jorge Martin


Riwayat Rio Reifan Kesandung Kasus Narkoba, Sudah Lima Kali
Di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, terdapat kelompok bersenjata pimpinan Goliat Tabuni. Kelompok ini sudah berjalan cukup lama. Sementara di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak terdapat kelompok bersenjata pimpinan Murib.

Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik

"Kelompok-kelompok ini satu sama lain ada yang berhubungan, dan tidak berhubungan. Kelompok ini selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu aparat Polri, TNI, dan juga terhadap para pekerja investasi di wilayah tersebut," ucap dia.


Menurutnya kondisi geografis menjadi kendala aparat dalam mengejar pelaku. Dia menuturkan bahwa di sana dipenuhi hutan lebat, gunung-gunung yang menjulang tinggi, dan tebing yang curam. Kemudian tidak adanya jalur transportasi, sulitnya komunikasi, dan cuaca yang kurang bersahabat.


"Saya mengimbau masyarakat, tokoh masyarakat, adat atau kepala suku, juga tokoh agama untuk bekerjasama dengan pemerintah menjaga kondusivitas situasi di Papua, dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ucap Djoko. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya