Sumber :
- ANTARA/ Fahrul Jayadiputra
VIVAnews
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani surat pemecatan Bupati Garut Aceng Fikri. Meski demikian, Bupati Aceng yang tersandung masalah pernikahan siri itu masih enggan menanggapi surat pemecatannya.
"Kalau ditanya soal keputusan Presiden, saya belum mau komentar, saya kan belum tahu isi petikan keputusan Pak Presiden," kata Aceng di Ruang Pameungkang, Pendopo Kabupaten Garut, Jumat 22 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks
"Kalau ditanya soal keputusan Presiden, saya belum mau komentar, saya kan belum tahu isi petikan keputusan Pak Presiden," kata Aceng di Ruang Pameungkang, Pendopo Kabupaten Garut, Jumat 22 Februari 2013.
Baca Juga :
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Namun demikian, Aceng memohon maaf kepada segenap masyarakat Garut. Sebab dengan polemik pernikahan siri yang berujung pemakzulan tersebut, sedikit banyak sudah mengganggu ketenangan masyarakat. "Sekali lagi, saya mohon maaf kepada semua pihak, masyarakat Garut khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, atas kejadian ini," ujar Aceng.
Sebagaimana diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani surat pemecatan Bupati Aceng Fikri pada Rabu kemarin. Sehingga, pelengseran Aceng Fikri tinggal menunggu proses administrasi di tingkat Gubernur Jawa Barat.
Aceng Fikri dinyatakan bersalah melanggar aturan dan etika terkait pernikahan sirinya dengan Fani Oktora. Aceng dinyatakan menikahi gadis di bawah umur. Selain itu, Aceng dinilai melanggar aturan karena tidak melaporkan pernikahan itu ke negara. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun demikian, Aceng memohon maaf kepada segenap masyarakat Garut. Sebab dengan polemik pernikahan siri yang berujung pemakzulan tersebut, sedikit banyak sudah mengganggu ketenangan masyarakat. "Sekali lagi, saya mohon maaf kepada semua pihak, masyarakat Garut khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, atas kejadian ini," ujar Aceng.
