- ANTARA/Dhoni Setiawan
VIVAnews - Pemerintah telah memiliki beberapa indikasi motif penyerangan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh gerombolan bersenjata di Papua. Hingga kini, pemerintah terus menunggu laporan, baik dari Polri maupun TNI, terkait perkembangan kondisi keamanan di Papua.
"Beberapa dugaan kemarin sudah kami simpulkan, apa saja yang menjadi penyebab," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Istana Negara, Jakarta, Jumat 1 Maret 2013.
Menurut Djoko, pemerintah memiliki sejumlah dugaan terhadap aksi penyerangan itu. Salah satu dugaan, aksi penyerangan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah Papua. "Ada kelompok yang memang bersenjata selama ini, mengacau, membunuh," kata Djoko.
"Ada juga, apakah mereka link up dengan calon-calon kepala daerah yang tidak jadi (kalah pilkada). Karena kan mereka kekerabatannya sangat kental. Bisa saja. Tapi itu bukan kesimpulan ya, itu analisa dari kami," Djoko menambahkan.
Menurut Djoko, motif penyerangan itu akan semakin jelas setelah anggota gerombolan bersenjata itu berhasil ditangkap. Sehingga, saat ini aparat keamanan di Papua fokus melakukan pengejaran terhadap para penyerang.
"Ini kan tugas kepolisian. Jadi tunggu saja, saya tidak akan terburu-buru mengambil kesimpulan sebelum tertangkap dan dimintai keterangan. Itu harus jelas, kita tidak boleh berdasarkan asumsi atau perkiraan. Penindakan harus tepat, proper, tidak boleh melakukan pelanggaran-pelanggaran," ungkapnya.
Pada Kamis pekan lalu, gerombolan bersenjata menyerang anggota TNI di dua tempat berbeda, yaitu di Distrik Tingginambut Kabupaten PPuncak Jaya dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak, Papua. Akibatnya, delapan prajurit TNI gugur. Selain itu, empat warga sipil juga tewas.
Soal Cincin di Jari Manis dan Dilamar di Bali, Ini Kata Syifa Hadju
Selain menyangkut foto-foto tersebut, Syifa Hadju juga menjelaskan mengenai cincin yang terlihat di jari manisnya.
