Sumber :
VIVAnews -
Masyarakat Cianjur, Jawa Barat dalam dua tahun terakhir merasa resah dengan mulai seringnya macan tutul turun gunung ke pemukiman warga. Sebagai antisipasi, warga Cianjur memiliki cara unik yaitu dengan menebar kotoran dan air seni hewan lain yang lebih kuat.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cianjur mencatat sudah dua kali macan tutul masuk dalam pemukiman warga setempat yang berbatasan langsung dengan hutan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cianjur mencatat sudah dua kali macan tutul masuk dalam pemukiman warga setempat yang berbatasan langsung dengan hutan.
"Kita coba beberapa metode pengusiran macan tutul agar tidak mendekat perkampungan, di antaranya menebar kotoran Harimau Sumatera dan singa di perbatasan hutan," kata Kata Kepala BKSDA Cianjur, Isis Iskanadar di Jawa Barat, Jumat 29 Maret 2012.
Upaya pencegahan ini, katanya, cukup efektif dan aman bagi masyarakat dan macan tutul itu sendiri. Macan tutul akan terhindar dari upaya penyerangan warga, sedangkan warga akan merasa aman secara fisik maupun hewan ternak mereka.
Metode menyebar kotoran hewan lain yang lebih kuat, katanya, termasuk ramah lingkungan karena tidak memiliki dampak negatif bagi alam. Metode ini ditemukan berdasarkan teori rantai makanan dan kekuatan penghuni hutan.
Macan tutul, katanya, menduduki posisi teratas dalam rantai makanan di kawasan cagar alam di Cianjur. Mereka menandai wilayah kekuasaan mereka dengan kotoran dan tanda cakaran di pohon.
"Kami gunakan harimau dan singa yang secara fisik lebih besar, digunakan kotorannya untuk mengusir macan tutul liar," katanya. Menurutnya, kotoran harimau dan singa didapat dari kebun binatang di Jawa Barat.
Ia berharap, penebaran kotoran harimau mampu menekan daya jelajah macan tutul yang ada di sekitar pemukiman untuk tidak mendekat. Percobaan penebaran ini telah dilakukan di kawasan hutan sekitar Bojong Picung, Ciranjang. Pada 2012, di Bojong Picung terlihat seekor macan tutul turun gunung dan berhasil ditangkap oleh petugas BKSDA.
"Banyak faktor yang bisa memaksa macan tutul turun keperkampungan penduduk. Mereka tidak akan ke luar wilayah mereka bila tidak benar-benar terdesak." (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kita coba beberapa metode pengusiran macan tutul agar tidak mendekat perkampungan, di antaranya menebar kotoran Harimau Sumatera dan singa di perbatasan hutan," kata Kata Kepala BKSDA Cianjur, Isis Iskanadar di Jawa Barat, Jumat 29 Maret 2012.
