Sumber :
- Antara/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Jaksa Agung Basrief Arief menyesalkan perilaku seorang jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) yang tertangkap tangan mengambil ponsel pintar milik salah satu pegawai Mahkamah Konstitusi (MK). Kejadian itu berlangsung sebelum sidang kasus perkara pemilihan kepala daerah Probolinggo, Kamis 12 September 2013.
Basrief telah memerintahkan bagian pengawasan jaksa untuk memeriksa yang bersangkutan. "Saya kira tidak bisa ditolerir kelakuan seperti itu. Tapi kita juga perlu lihat sampai sejauh mana nanti pemeriksaannya itu," kata Basrief di Istana Negara.
Terkait sanksi yang akan dijatuhkan, Basrief menyerahkan seluruhnya kepada bagian pengawasan. Akan tetapi, rekomendasi pencopotan, menurutnya, dapat dilakukan.
"Iya bisa saja, nanti ada rekomendasi dari pihak pengawas kan nanti hasil pemeriksaannya itu nanti," ujarnya.
Baca Juga :
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta
Basrief pun menampik jumlah jaksa nakal tahun ini meningkat."Sepertinya tahun ini jumlahnya menurun. Memang tahun lalu meningkat, tapi tahun ini menurun. Harapan saya dengan menurunnya jumlah, para jaksa sudah dapat mengerti tugas dan tanggung jawabnya," tutur dia.
Sebelumnya, seorang jaksa yang menjadi kuasa hukum KPU Probolinggo melakukan perbuatan tidak etis. Pria berinisial D tersebut mengambil ponsel pintar milik Widianto dari meja yang berada di ruang administrasi.
Aksinya itu tertangkap rekaman kamera CCTV yang bisa disaksikan di (umi)
Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai
Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengaku sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) -- bahkan sejak masih muda saat menjadi prajurit TNI,
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :