Pesawat Lion Air yang Dibuka Paksa Sudah Rusak Sebelum Terbang
Selasa, 1 Oktober 2013 - 17:12 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/fs/Jeksyon/ed/ama/13
VIVAnews
- Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-775 yang akan menuju Jakarta dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, ternyata sudah mengalami masalah pada sistem ground power pesawat. Meski bermasalah, pesawat masih bisa digunakan.
"Kerusakan satu hari sebelum insiden pintu darurat dibuka atau 29 September 2013. Bermasalah, tapi masih bisa ditolerir kerusakannya," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Indar Mustopo, kepada wartawan, Selasa, 1 Oktober 2013.
Menurut Mustopo, kendala pada regulasi soal Minimum Equipment System bisa ditoleransi selama 10 hari. Dengan catatan, engineer maskapai sudah menyatakan pesawat layak terbang.
Mesin pesawat JT 775 seharusnya dihidupkan dengan sistem ground power. Tapi karena tidak menggunakan sistem itu, Lion Air terkadang harus menyewanya. Dan sebelum amuk penumpang, Lion tidak menggunakan alat itu untuk menghidupkan dua mesin JT 775.
"Mesin baru satu yang hidup, sistem kelistrikan tidak mampu menyuplai ke mesin AC pesawat, sehingga kabin tidak dingin," katanya lagi.
Komunikasi yang kurang baik antara crew pesawat membuat keadaan tidak terkendali. Penumpang tidak hanya marah, tapi juga panik karena sulit bernafas.
Baca Juga :
Bangkitkan Wisata Heritage Medan, Kementerian PUPR Selesaikan Revitalisasi Kawasan Kota Lama Kesawan
Penumpang Lion Air marah dan mereka keberatan terbang dengan pesawat yang tidak memiliki pendingin udara yang tidak layak.
Terkait kejadian ini, anggota Komisi V DPR Saleh Husin meminta manajemen Lion melakukan pembenahan mendasar. Saleh pun meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara lebih tegas dan fokus mengawasi Lion Air agar penumpang tidak merasa dirugikan.
“Jangan hanya berorientasi mengejar keuntungan semata sehingga pelayanan dan keselamatan penumpang dinomorduakan,” kata Saleh.
Soal penumpang yang kepanasan di kabin pesawat sehingga mereka membuka paksa pintu darurat, ujar Saleh, seharusnya tidak perlu terjadi bila awak kabin sigap melihat situasi di dalam pesawat. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penumpang Lion Air marah dan mereka keberatan terbang dengan pesawat yang tidak memiliki pendingin udara yang tidak layak.