Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Pengamat Hubungan Internasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ganetawati Wulandari, mengatakan, praktek penyadapan sudah terjadi sejak Perang Dunia II. Saat itu, Amerika Serikat dan Inggris sudah membuat perjanjian pertukaran data intelijen.
Indonesia pun sudah mengalami penyadapan sejak beberapa tahun lalu.
"Tahun 2004 lalu, Kedutaan Besar Indonesia di Myanmar disinyalir telah disadap oleh Pemerintah Myanmar," kata Ganetawati.
Ganetawati juga menyampaikan, isu penyadapan ini jangan dipolitisasi dan tidak perlu direspon secara keras. Karena kasus ini sangat sensitif dalam hubungan bilateral.
"Langkah terpenting yang dilakukan Indonesia adalah dengan memperbaiki langkah-langkah dalam menangkal penyadapan. Caranya dengan memanggil perwakilan negara AS dan Australia untuk menjelaskan penyadapan itu dan memberikan teguran," ungkap Ganetawati.
"Tindakan itu lebih elegan. Saya yakin dengan sikap itu hubungan antarnegara akan tetap terjadi dengan baik," tutup Ganetawati. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ganetawati juga menyampaikan, isu penyadapan ini jangan dipolitisasi dan tidak perlu direspon secara keras. Karena kasus ini sangat sensitif dalam hubungan bilateral.