Ribuan Botol Jamu Ilegal Disita BPOM

Rilis Obat Tradisional Berbahaya di BPOM
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus
-Tim Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pontianak menyita ribuan botol jamu illegal tradisional. Ribuan botol jamu illegal yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,  itu belum memiliki izin edar.  

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

Menurut BPOM, jamu illegal itu mengandung bahan kimia berbahaya. Dan celakanya si jamu berbahaya itu merangsek hingga ke pedalaman Kalimantan Barat, terutama di kawasan perkebunan kelapa sawit.
Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini


"Jamu itu berbahaya bagi kesehatan, karena mengandung bahan kimia, seperti  Fenilbutazon dan Deksametason," kata penyidik BPOM Pontianak,  Benhard Napitupulu, Sabtu 16 November 2013.

Menurutnya setelah dilakukan pemeriksaan awal, jamu tersebut memiliki kandungan obat, yang bila dikonsumsi, bisa mengakibatkan sakit Ginjal maupun lambung.

"Penggunaan Pentazon itu untuk rematik. Penggunaanya harus melalui anjuran dokter. Sedangkan dalam kandungan jamu tersebut, sudah dicampur obat. Jika dikonsumsi akan berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.

Peredaran jamu tersebut, sudah merambah ke pelosok pedalaman Kalimantan Barat. "Ada 2028 botol yang kami amankan, dalam kemasan 600 mili. 

Dalam label Dus tersebut, kata dia, diklaim bahwa jamu itu mampu mengatasi bermacam penyakit seperti, Rematik, anti loyo, asam urat, dan pegal linu. Meski demikian,  setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata terdapat kandungan berbahaya dalam jamu tersebut dan tidak ada izin edar.

"Untuk kasus ini, kami sudah menyurati yang bersangkutan, yaitu yang memproduksi, kemudian akan kami tindak lanjuti," jelasnya.


Band All Time Low

Konser Band All Time Low Siap Digelar, Supermusic Janjikan Hal Ini

Konser Forever: Live in Jakarta ini diharapkan akan menarik minat banyak pecinta musik, terutama mereka yang menyukai pop-punk, rock alternatif, dan emo di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024