Lemsaneg: Banyak Pejabat Gagap Gunakan Alat Antisadap

Kantor Lembaga Sandi Negara di Jakarta.
Sumber :
  • http://www.flickr.com
VIVAnews - Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Mayor Jenderal TNI Djoko Setiadi, mengungkapkan, beberapa pejabat tinggi negara masih enggan menggunakan enkripsi atau alat pengaman komunikasi agar tidak mudah disadap. Mereka diduga gagap menggunakan alat teknologi komunikasi yang diproteksi oleh Lemsaneg itu.
Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

"Terkadang mereka merasa tidak nyaman menggunakan alat (yang telah dienkripsi) itu, jadi malas menggunakannya," kata Djoko kepada VIVAnews usai rapat tertutup pertemuan Lemsaneg dengan para Pemimpin Redaksi Media Massa di kantornya, Jumat 22 November 2013.
Menikah dengan Ria Ricis, Teuku Ryan: Batin Saya Tertekan, Cenderung Tak Dihargai

Djoko mengaku, pihaknya telah menyediakan alat enkripsi guna memproteksi komunikasi para pejabat negara, khususnya di ruang kerja mereka. Namun, banyak dari mereka malas menggunakan. Bahkan, saat berkomunikasi menggunakan telepon genggam mereka yang dipasang enkripsi, tetap malas mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. 
Bakrie Amanah Himpun Dana Rp 6,5 Miliar pada Ramadhan 2024, Naik 58 Persen

Sebab, saat menelpon menggunakan telepon selular, dalam prosedurnya para pejabat itu harus menekan tombol C terlebih dahulu yang membuat komunikasi jadi delay beberapa detik.

"Kalau pakai pengaman yang kami siapkan memang agak delay beberapa detik teleponnya, mereka jadi kurang nyaman, sudah pasti tentunya," kata Djoko.

Djoko menceritakan, pernah suatu ketika dirinya pernah memergoki seorang pejabat yang memasukan alat komunikasinya yang sudah di enkripsi ke dalam sebuah kotak dan dikunci dengan gembok.

"Ini salah satu bukti, kalau beberapa dari mereka malas dan tidak nyaman menggunakannya," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya