Lemsaneg: Banyak Pejabat Gagap Gunakan Alat Antisadap

Kantor Lembaga Sandi Negara di Jakarta.
Sumber :
  • http://www.flickr.com
VIVAnews - Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Mayor Jenderal TNI Djoko Setiadi, mengungkapkan, beberapa pejabat tinggi negara masih enggan menggunakan enkripsi atau alat pengaman komunikasi agar tidak mudah disadap. Mereka diduga gagap menggunakan alat teknologi komunikasi yang diproteksi oleh Lemsaneg itu.

"Terkadang mereka merasa tidak nyaman menggunakan alat (yang telah dienkripsi) itu, jadi malas menggunakannya," kata Djoko kepada VIVAnews usai rapat tertutup pertemuan Lemsaneg dengan para Pemimpin Redaksi Media Massa di kantornya, Jumat 22 November 2013.

Djoko mengaku, pihaknya telah menyediakan alat enkripsi guna memproteksi komunikasi para pejabat negara, khususnya di ruang kerja mereka. Namun, banyak dari mereka malas menggunakan. Bahkan, saat berkomunikasi menggunakan telepon genggam mereka yang dipasang enkripsi, tetap malas mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. 

Sebab, saat menelpon menggunakan telepon selular, dalam prosedurnya para pejabat itu harus menekan tombol C terlebih dahulu yang membuat komunikasi jadi delay beberapa detik.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
"Kalau pakai pengaman yang kami siapkan memang agak delay beberapa detik teleponnya, mereka jadi kurang nyaman, sudah pasti tentunya," kata Djoko.

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?
Djoko menceritakan, pernah suatu ketika dirinya pernah memergoki seorang pejabat yang memasukan alat komunikasinya yang sudah di enkripsi ke dalam sebuah kotak dan dikunci dengan gembok.

Prediksi LaLiga: Real Madrid vs Barcelona
"Ini salah satu bukti, kalau beberapa dari mereka malas dan tidak nyaman menggunakannya," katanya.
Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu

Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu

Dian, siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku tidak diperkenankan mengikuti ujian lantaran memiliki tunggakan uang sekolah

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024