11 Jam Lebih KPK Periksa Sopir Eks Kepala SKK Migas

Asep Toni, sopir mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini
Sumber :
  • Arie Dwi Budiawati/VIVAnews

VIVAnews - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selesai memeriksa sopir Rudi Rubiandini, Asep Toni, Minggu 24 November 2013. Pemeriksaan ini memakan waktu lebih dari sebelas jam. Asep keluar dari kantor KPK pada pukul 09.33 WIB.

Sopir eks kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ini keluar tidak sendirian. Dia keluar bersama seorang wanita.

Pemkot Tangsel Raih Opini WTP 12 Kali Berturut, Benyamin: Kami Selalu Bertekad Pertahankannya

Ketika keluar dari kantor komisi antirasuah ini, Asep mengenakan jaket cokelat dan mengenakan penutup kepala warna hitam. Asep juga membawa bantal berwarna biru. Perempuan yang mendampinginya itu mengenakan jilbab hijau.

Ketika ditanya wartawan tentang pertanyaan yang dilontarkan KPK kepada dirinya, dia enggan menjawabnya. Asep hanya mengatakan bahwa dirinya diperiksa sejak malam kemarin.

"Dari tadi malam saya diperiksa," kata dia.

KPK menyebut bahwa Asep telah dua kali mangkir dalam pemanggilan tersebut. Ketika ditanyai penyebabnya, dia beralasan sakit.

"Saya sakit maag dan prostat," kata dia.

Lalu, dia keluar dari KPK dan kembali pergi ke Ciamis dengan taksi Blue Bird.

Semalam, KPK menjemput paksa Asep di Ciamis. Tim KPK yang membawa Asep tiba di gedung KPK pada Sabtu malam, 23 November 2013 sekitar pukul 21.23 WIB. Kabarnya, selain Asep, ada dua orang yang turut dijemput KPK. Belum ada keterangan mengenai dua orang tersebut.

Diduga Asep mengetahui aktivitas Rudi sekaligus transaksi keuangan yang dilakukan mantan wakil menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.

"Diduga saksi banyak mengetahui tentang jadwal kegiatan RR (Rudi Rubiandini) dan ada beberapa transaksi keuangan yang juga diketahui saksi berdasarkan dokumen bukti transfer," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi. (eh)

Pemain Timnas Malaysia, Faisal Halim

Kondisi Terkini Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Usai Disiram Air Keras OTK

Pemain Timnas Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis tetapi stabil,

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024