Sumber :
VIVAnews
- Hujan deras dengan intensitas tinggi di puncak Gunung Merapi membuat akitivitas gunung tersebut meningkat. Letusan di dibagian kawah Gunung Merapi ditandai dengan munculnya asap tinggi pada Sabtu siang, 30 November 2013.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Subandrio, mengatakan bahwa asap yang keluar dari puncak Merapi didominasi uap air dengan ketinggian hanya beberapa ratus meter.
"Dalam letusan tadi, tidak ada lontaran material vulkanik, baik berupa pasir, abu, batu maupun magma. Letusan ini dipicu akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari di kawasan puncak Merapi," katanya.
Letusan kali ini, tambah Subandrio, tidak ada kaitannya dengan letusan freatik beberapa hari yang lalu. Sebab, letusan gas itu merupakan letusan tunggal dan tidak berkelanjutan. "Berbeda, jika letusan tersebut magma, pasti akan ada kelanjutannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Subandrio mengatakan bahwa letusan siang tadi dapat terjadi saat musim penghujan, apalagi dengan intensitas tinggi di puncak Gunung Merapi. "Sangat mungkin, letusan kembali akan terjadi bila intensitas hujan tinggi di kawasan puncak Merapi," kata dia.
PAPDI Rilis Jadwal Imunisasi Terbaru 2024
Dalam perilisan jadwal imunisasi terbaru 2024, PAPDI telah menambahkan menambahkan vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15).
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :