VIVAnews - Bukan hanya para koruptor atau penjahat kelas kakap saja yang bisa mendekam di sel, tetapi gara-gara iseng main judi togel dan kartu, 19 warga Garut, Jawa Barat, kini merasakan ruangan jeruji besi sel. Mereka ditangkap dalam Oprasi Pekat yang digelar Satreskrim Polres Garut, Senin malam, 23 Desember 2013.
Kapolres Garut, AKBP Arif Rachman mengatakan bahwa ke 19 orang itu, 12 di antaranya pelaku judi kartu dan tujuh lainnya bandar dan pemasang judi togel Singapura. "Mereka ditangkap di tiga lokasi, " kata Arif, Selasa.
Para pelaku umumnya mengaku hanya iseng, namun akibatnya kini mereka harus berurusan dengan aparat. " Ini risikonya, kami menangkap mereka lengkap dengan bukti judi," ujar Arif.
Dia mencontohkan untuk pemasang judi togel, pemasangan bisa hanya mengeluarkan uang Rp1.000, namun apabila beruntung bisa bisa dapat Rp60 ribu. Hampir sama dengan judi kartu, dari iseng kemudian menggunakan taruhan seribu atau dua ribu lama-lama sampai ratusan ribu.
"Makanya banyak yang dimulai dari iseng ikut-ikut masang dan akhirnya kami tangkap juga," katanya.
"Ada muka baru ada juga yang memang sudah berkali-kali tertangkap tapi gak kapok-kapok."
Sementara itu, As (35) warga Kecamatan Tarogong Kidul mengaku bahwa dirinya hanya ingin mencoba karena melihat teman-temannya ikut memasang judi togel. Meski demikian, polisi tetap menahan As.
Dalam penangkapan ini, petugas berhasil menyita uang tunai Rp5 juta, belasan telepon genggam dan puluhan lembar kupon judi togel serta dua pasangan kartu remi.
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.
