Ini Kronologi Penggerebekan Teroris di Ciputat versi Mabes Polri

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVAnews - Tim Densus 88 bersama Polda Metro Jaya menggerebek suatu rumah di Ciputat, Jakarta, pada Selasa malam, 31 Desember 2013. Adanya info bahan peledak di rumah kontrakan menjadi salah satu faktor membuat penangkapan ini terlama.

"Sejak kemarin pada tanggal 31 Desember, tepat pukul 14.00 WIB dilakukan serangkaian penangkapan pelaku teror terkait kelompok Abu Roban dan DPO (daftar pencarian orang) yang terkait peledakan di Vihara Ekayana dan beberapa kegiatan fai (perampokan) yang terjadi, baik toko emas Tambora, perampokan bank, dan penembakan terhadap anggota Polri," kata  Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar.

Penangkapan ini berawal dari penangkapan salah seorang tersangka, Anto alias Septi, yang ditangkap di sebuah warnet yang berada di Desa Alasmalang, Banyumas. Dia dicokok Tim Densus 88 pada Senin, 30 Desember 2013 pukul 16.00 WIB.

"Dari hasil penangkapan itu, penyidik mendapat informasi bahwa teman-teman Anton, tinggal di Kampung Sawah Lama dan tinggal di sebuah rumah kontrakan," kata dia.

Lalu, lanjut Boy, sekitar jam 20.00 WIB dilakukan upaya penangkapan. Kala itu, ada seorang anggota teroris, Dayat alias Daeng, yang akan meninggalkan lokasi dengan sepeda motor. Ketika hendak ditangkap, dia melawan dengan senjata api dan pisau.

"Setelah itu dilakukan penangkapan dan ada sedikit aksi saling tembak dan Dayat alias Daeng dibawa ke rumah sakit dan meninggal di rumah sakit," ujarnya.

Upaya penangkapan itu tidak berjalan mulus. Terjadi aksi tembak-menembak di rumah kontrakan tersebut. Aksi ini selesai sekitar pukul 03.30 Rabu, 1 Januari 2013 setelah tidak ada lagi suara balasan tembakan dari rumah tersebut.

"Akhirnya menjelang agak terang, kami baru memastikan. Sekitar jam 05.00, kami masuk ke dalam dan menemukan mereka dalam kondisi tewas tertembak petugas di ruangan depan. Ada 6 senjata api, 1 revolver kaliber 38 dengan nomor senjata yang sudah dihapus, dan 1 pistol rakitan dengan 34 butir peluru," kata dia.

Boy mengakui penangkapan ini merupakan yang terlama dalam sejarah Tim Densus 88. Alasannya, mereka mendapat informasi di rumah itu ada senjata api dan bahan peledak.

3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil

Selain itu, suasana malam hari pun juga menghalangi kelancaran petugas dalam penggerebekan ini. (eh)

Ilustrasi masa perang kemerdekaan RI.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Ada beberapa artikel yang menjadi pusat perhatian publik di Indonesia sehingga mendapatkan banyak pembaca untuk kanal Trending VIVA.co.id pada Kamis, 25 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024