Banjir Bandang di Sulawesi Utara, 13 Orang Meninggal Dunia

Banjir Manado
Sumber :
  • ANTARA/Fiqman Sunandar
VIVAnews -
Banjir bandang terjadi di enam kabupaten/kota di Sulawesi Utara secara bersamaan, yaitu Kota Manado, Minahasa Utara, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Kepulauan Sangihe, Rabu 15 Januari 2014.


Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Kamis 16 Januari 2014, kombinasi antara faktor alam dan antropogenik memicu terjadinya banjir bandang dan longsor yang masif di provinsi itu.


"Data sementara dampak keseluruhan, 13 orang tewas, 2 orang hilang, dan sekitar 40 ribu mengungsi.
Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

 
Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam

Sutopo menjelaskan, di Kota Manado lima orang tewas, dan satu hanyut belum ditemukan atas nama Veber Sony Lowing. Di Kota Tomohon lima orang tewas, di Minahasa tiga orang tewas, satu orang hilang atas nama Niko (54), dan satu orang luka berat.
CEO Freeport Temui Jokowi di Istana, Bahas Smelter hingga Perpanjangan Izin Tambang


Di Kabupaten Minahasa Utara, tiga desa dengan 1.000 jiwa terisolir akibat banjir dan longsor. Di Kepulauan Sangihe beberapa rumah tertimbun longsor. "Diperkirakan sekitar 40 ribu warga mengungsi ke tempat yang aman."

 

Hujan deras dipicu oleh sistem tekanan rendah di perairan selatan Filipina yang menyebabkan pembentukan awan intensif. Selain itu juga adanya konvergensi dampak dari tekanan rendah di utara Australia sehingga awan-awan besar masuk ke wilayah Sulut. Empat sungai besar di Kota Manado meluap dan menghanyutkan puluhan rumah dan kendaraan.


"Bencana kali ini lebih besar daripada sebelumnya yang pernah terjadi pada tahun 2000 yang menyebabkan 22 tewas, dan Februari 2013 yang menyebabkan 17 tewas," tuturnya.

 

Kata Sutopo, BPBD Provinsi Sulut telah berkoordinasi dengan BPBD Kab/Kota, TNI, Polri, SAR, RAPI, Tagana, PMI, relawan dan lainnya bersama-sama untuk membantu mengevakuasi masyarakat.


Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi penanganan darurat. Logistik dan peralatan di BPBD dikerahkan seperti, dapur umum, perahu karet, tenda, matras, selimut, permakanan dan keperluan lainnya.


Menurut Sutopo, kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, tenda, matras, selimut, makanan, pakaian dan kebutuhan dasar.


"Posko sudah didirikan di beberapa tempat. Pendataan juga masih dilakukan," katanya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya