Identitas Korban Pelajar Tewas Gunung Sinabung

peninggalan gunung sinabung
Sumber :
  • Teguh Tatong
VIVAnews -
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Delapan orang tewas akibat terkena awan panas Gunung Sinabung. Menurut informasi, mereka adalah pelajar yang tengah plesiran melihat-lihat gunung berapi.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

"Jumlah korban awan panas dari erupsi Gunung Sinabung ada delapan orang. Empat orang di antaranya sudah diidentifikasi, sedangkan empat lainnya sedang dalam proses identifikasi di RSU Kabanjahe," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya pada Sabtu, 1 Januari 2014.
Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar


Sutopo mengatakan, para korban tersebut berada di lintasan awan panas di Desa Sukameriah yang berjarak tiga kilometer dari kawah gunung.


"Menurut informasi sementara, semua korban adalah pelajar SMK Brastagi dan SMK Kabanjahe yang sedang jalan-jalan melihat Gunung Sinabung di Desa Sukameriah," ujar Sutopo.


BNPB pun memperkirakan masih ada beberapa korban lain. Tapi, hingga saat ini, belum bisa dievakuasi.


Berikut adalah nama korban tewas yang berhasil diidentifikasi:

1. Alexander Sembiring (Warga Simpang Korpi Kabanjahe, pelajar SMA 1 Merdeka).

2. Daud Surbakti (17 th, Desa Payung, Pelajar).

3. Dipa Nusantara (17 th, SMA Brastagi).

4. David (17 th, Kelas 2 STP Simpang Korpri)


"Korban lain belum dapat dievakuasi karena adanya potensi susulan awan panas di lokasi TKP," kata dia.


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, potensi susulan awan panas masih berpotensi terjadi sehingga evakuasi dihentikan.


Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan masih adanya warga yang masih memasuki zona berbahaya itu. Padahal, sudah dipasang rambu-rambu, sosialisasi, serta petugas yang berjaga-jaga.


"Upaya pelarangan warga masuk hingga radius lima kilometer sebagai daerah terlarang, namun masih ada saja warga yang masuk ke zona berbahaya," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya