Penjelasan Ilmiah Sambaran Petir Saat Kelud Meletus

Gunung Kelud
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVAnews - Sambaran kilat yang besar terfoto saat Gunung Kelud meletus pada Kamis malam, 13 Februari 2014 lalu. Menurut Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Rovicky Dwi Putrohari, hal semacam itu lumrah terjadi saat terjadinya letusan gunung api. 
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Ia menjelaskan, petir dapat terjadi saat Gunung Kelud meletus dikarenakan adanya gaya elektrostatik, yaitu sebuah daya tarik-menarik antara muatan negatif elektron dan muatan positif inti atom. Gejala ini sudah lama dikenal dan salah satu gejala yang paling sering dijumpai adalah petir. 
5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

"Petir merupakan gejala elektrostatik, gejala ini dikenal juga dengan fenomena petir dan hal ini dapat terjadi akibat elektron akan bermuatan negatif sehingga elektron ini akan menempati sesuai dengan kelompoknya. Muatan yang berbeda akan saling tarik-menarik dan muatan yang tidak sejenis akan tolak menolak," ungkap Rovicky dalam blognya. 
Toyota Luncurkan Fortuner Edisi Terbaru, Dapat Fitur Menarik

Salah satu cara untuk membuat sebuah benda bermuatan listrik statis adalah dengan menggesek-gesekkan dua benda yang tidak bersifat konduktif (bukan logam) dengan cara searah. Ini dimaksudkan agar terjadi polarisasi yang terjadi disekitar letusan gunung api. 

"Ini adalah pergeseran atau gesekan antara material yang keluar dari lubang semburan Material berupa pasir, serta kerikil dan debu ini saling bergesekan juga dengan dinding ketika keluar dari dalam tanah sana. Artinya terjadi gesekan searah dari bawah ke atas," terangnya.

Ia menjelaskan, walaupun di dalam sana alirannya bukan mulus (laminer) bahkan kemungkinan besar turbulens. Tetapi secara menyeluruh merupakan gerakan ke satu arah ke atas. 

"Di sinilah menyebabkan material-material yang keluar dari kawah gunungapi ketika meletus ini akan memilki muatan listrik statis yang menyebabkan terjadinya petir dan rambut berdiri," katanya.

Rovicky menambahkan, perbedaan antara petir yang terjadi di gunung dengan petir yang terjadi saat hujan adalah, beda pada materialnya. Saat hujan yang menyebabkan elektrostatis adalah gesekan pada air, sedangkan petir pada gunung gesekan ini terjadi akibat dari gesekan material abu vulkanik yang keluar dari semburan gunung dan jumlahnya lebih besar.

Laporan: Hartini Aprilia
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya