Terdampak Abu Kelud, Wisatawan Jepang Batalkan Kunjungan ke Jogja

Hujan abu vulkanik Kelud di Yogyakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Noveradika

VIVAnews - Dampak hujan abu vulkanik erupsi gunung Kelud di Jawa Timur telah memukul sektor pariwisata di Yogyakarta.

Banyak wisatawan terutama dari luar negeri yang membatalkan kunjungan ke Yogyakarta karena kondisi Yogya yang masih banyak debu dan sejumlah obyek wisata di tutup.

Curah Hujan Ekstrem di Dubai Terparah dalam 75 Tahun, 18 Orang di Oman Tewas

Di sisi lain penerbangan menuju Bandara Adi Sutjipto hingga saat ini juga belum dibuka.

Edi Prabowo, pemilik agen perjalanan Garuda Tours (Garuda Jawa Hutama) yang khusus melayani wisatawan dari Jepang mengatakan sejak Yogyakarta terjadi hujan abu vulkanik, Jumat 14 Februari 2014, praktis seluruh kunjungan wisatawan Jepang ke Yogyakarta batal.

"Praktis batal semua kunjungan ke Yogyakarta. Penerbangan menuju Yogya di tutup, obyek-obyek wisata juga ditutup," katanya kepada Vivanews, Minggu 16 Februari 2014

Menurutnya, dalam satu minggu setidak sekitar 100 wisatawan dari Jepang mengunjungi Yogyakarta. Karena kondisi Yogyakarta belum aman untuk dikunjungi, maka wisatawan memilih menikmati wisata di Pulau Bali yang bebas dari dampak erupsi Gunung Kelud.

"Mungkin mereka mengalihkan tujuan wisata ke Yogyakarta ke tempat lain yang juga sangat menarik," paparnya.

Wisatawan dari Jepang yang datang ke Yogyakarta, kata Edi, sebagian besar berasal dari Tokyo dan Osaka.

Biasanya wisatawan Jepang berkunjung ke Yogyakarta selama 2 hingga 3 hari dan menginap di hotel berbintang seperti Melia Hotel atau Hyatt Regency Hotel.

"Tapi ada juga wisatawan dari jepang yang hanya melakukan city tour 1 hari di Yogya kemudian kembali lagi ke Bali," jelasnya.

Selama bencana erupsi Kelud dan Yogyakarta kena dampaknya, Edi mengaku merugi cukup banyak karena wisatawan Jepang membatalkan kunjungannya, sementara beberapa unit bus miliknya nganggur karena tidak ada pekerjaan mengantarkan wisatawan Jepang ke berbagai obyek wisatawa di Yogya dan Jawa Tengah.

"Ya kalau rugi jelas rugi. Namun, besarannya hitung sendiri ya," katanya.

Edi yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bantul berharap bencana abu vulkanik di Yogyakarta ini segera berakhir dan perekonomian masyarakat bisa bergerak kembali. Sektor wisata yang menunjang perekonomian masyarakat juga segera bangkit.

"Yang harus kita lakukan saat ini adalah mempromosikan Yogyakarta tetap aman untuk dikunjungi," ungkapnya. (adi)

Menlu Retno Marsudi

Menlu China Wang Yi Lakukan Pertemuan dengan Menlu Retno, Ini yang Dibahas

China merupakan salah satu investor asing terbesar di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024