Sumber :
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVAnews -
Tingkat kegempaan Gunung Kelud menurun pasca erupsi Kamis pukul 22.50 WIB, Kamis 14 Februari 2014. Meski begitu Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi belum menurunkan status gunung dari level Awas.
Data PVMBG, Sabtu 15 Februari 2014 menuturkan, sehari setelah letusan dahsyat, tremor (kegempaaan) di Kelud sudah kembali normal, namun belum aman. Secara fisik warga di sekitar Kelud sudah tidak lagi merasakan gempa. Kegempaan terdeteksi dari alat seismograf milik PVMBG.
Baca Juga :
Mooryati Soedibyo Meninggal di Usia 96 Tahun, Tantowi Yahya: Saya Bersaksi Ibu Orang Baik
Data PVMBG, Sabtu 15 Februari 2014 menuturkan, sehari setelah letusan dahsyat, tremor (kegempaaan) di Kelud sudah kembali normal, namun belum aman. Secara fisik warga di sekitar Kelud sudah tidak lagi merasakan gempa. Kegempaan terdeteksi dari alat seismograf milik PVMBG.
Kemarin, Kelud masih memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian 3-5 km. Namun warga Kediri dan sekitarnya tidak lagi merasakan hujan abu. Hujan abu justru terjadi di kota-kota lain seperti Yogyakarta dan sekitarnya. Ini karena tiupan angin yang mengarah ke Barat Daya.
Sementara itu, sejumlah warga Margomulyo, Kediri, yang lokasinya masih dalam radius 10 km dari puncak Kelud, memaksa kembali ke rumah masing-masing. Mereka membersihkan atap dari tumpukan pasir dan material Kelud lainnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kemarin, Kelud masih memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian 3-5 km. Namun warga Kediri dan sekitarnya tidak lagi merasakan hujan abu. Hujan abu justru terjadi di kota-kota lain seperti Yogyakarta dan sekitarnya. Ini karena tiupan angin yang mengarah ke Barat Daya.