Keluarga Berharap Pancung TKI Satinah Ditunda

Demo selamatkan TKI Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus
VIVAnews -
Dalam 10 hari, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Satinah akan menghadapi hukuman pancung di Arab Saudi jika keluarga tak bisa membayar uang diyat. Satinah divonis hukuman mati karena membunuh majikannya.


Keluarga Satinah di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah masih berharap ada uluran tangan dari masyarakat atau Pemerintah untuk membantu membayar uang diyat yang diminta keluarga majikan Satinah. Hingga saat ini, keluarga ini belum mendapat kabar apapun dari Pemerintah, baik itu Kementerian Luar Negeri atau instansi terkait ketenagakerjaan.


Adapun keluarga majikan Satinah meminta uang diyat sebesar Rp12 miliar. Sejauh ini, uang yang terkumpul baru mencapai Rp3 miliar.
KPK Beberkan Alasan Gencar Periksa Saksi Kasus Harun Masiku: Ada Informasi Baru


Gak Nyangka, Sebanyak Ini Koleksi Mobil Mewah Bupati Paling Kaya di RI
Kalau misalkan uang diyat ini belum juga terkumpul dalam 10 hari ke depan, kakak ipar Satinah, Sulastri berharap Pemerintah Arab Saudi berbaik hati untuk menunda hukuman pancung itu. "Sampai uangnya terkumpul," kata dia, Minggu 23 Maret 2014.

Honda Luncurkan Motor Baru Lagi, Bensinnya 68 Km per Liter

Keluarga bertemu terakhir kali dengan Satinah pada Januari lalu dan difasilitasi Kementerian Luar Negeri. Perwakilan keluarga yang berangkat ke Saudi Arabia kala itu adalah Paeri (kakak Satinah) dan Nur Afriyana (anak Satinah).


Diberitakan sebelumnya, Satinah divonis mati oleh Pengadilan Buraidah, Arab Saudi karena terbukti membunuh majikannya.


Laporan: Aditya Bayu [tvOne | Jawa tengah]




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya