Sumber :
- kholifahmulidina
VIVAnews
- Meletusnya Gunung Sangeang di Bima, Nusa Tenggara Barat kemarin sore, mengakibatkan penerbangan di Darwin, Australia terganggu. Darwin hanya berjarak 1.373 kilometer dari Sangeang.
Awan abu letusan Sangeang mengarah ke Negeri Kanguru, sehingga penerbangan sekitarnya pada akhir pekan ini mengalami gangguan.
Baca Juga :
137 Pesawat Batal Terbang Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Akhirnya Kembali Dibuka
Sedangkan perwakilan Qantas, Kira Reed, mengatakan bahwa penerbangan mereka yang mengalami gangguan adalah rute Cairns-Darwin PP, Darwin-Adelaide, dan Darwin-Bali PP. Sementara itu, Darwin-Singapura PP harus dibatalkan.
Emile Jansons selaku Volcanic Ash Advisory Centre di Biro Meteorologi, Darwin, mengungkapkan, partikel abu dari letusan Sangeang menyebar ke arah selatan menuju Australia.
"Abu tersebut bergerak sangat cepat yang berkecepatan 70-80 knot (130-150 km per jam) menuju kota Alice Springs di Australia Utara," ujar Jansons.
Menurutnya, citra satelit melihat dengan jelas letusan Gunung Sangeang masih akan terjadi dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Mengutip
The Guardian
, Jansons masih belum mengetahui apakah awan abu ini akan mengarah ke pantai timur. "Tidak jelas seberapa jauh awan abu ini akan mengarah ke pesisir timur. Kami harap, awan abu tersebut tidak mengarah ke Brisbane atau Sidney," ujarnya. (asp)
Abu vulkanik dari letusan gunung berapi sangat berbahaya bagi pesawat yang bisa mengancam keselamatan penumpang. Gunung Sangeang merupakan salah satu dari 129 gunung api yang dinyatakan aktif di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Sedangkan perwakilan Qantas, Kira Reed, mengatakan bahwa penerbangan mereka yang mengalami gangguan adalah rute Cairns-Darwin PP, Darwin-Adelaide, dan Darwin-Bali PP. Sementara itu, Darwin-Singapura PP harus dibatalkan.