Usut Kasus Pencetakan Uang, KPK Tergantung Australia

Penangkapan Ketua MK
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi angkat bicara terkait rencana pengusutan kasus dugaan korupsi multi-juta dollar seperti yang disarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam proyek pencetakan uang kertas seperti yang disebutkan situs antikerahasiaan Wikileaks pekan ini.

Dalam dokumen dugaan kasus korupsi multi-juta dollar tersebut nama SBY dan mantan Presiden Megawati Soekarno Putri diketahui ikut disebut-sebut.

Menurut KPK, pihaknya mengembalikan semuanya ke pihak Australia, apakah mau bekerja sama dengan KPK atau tidak.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

"Tergantung Australia, sejauh ini belum pernah ada investigasi bersama seperti itu," kata Juru Bicara KPK Johan Budi kepada wartawan, Jakarta, Jumat 1 Juli 2014.

Johan sendiri mengatakan KPK juga tidak bisa melakukan investigasi terkait kasus tersebut atas inisiatif sendiri.

"Kan juga belum jelas informasi dan data yang valid atau resmi," ujarnya.

Sebelumnya situs Wikileaks.org mengungkap bahwa pemerintah Australia menutup informasi sidang dakwaan dugaan suap yang dilakukan tujuh pejabat Reserve Bank of Australia.

Dokumen milik Mahkamah Agung Australia yang diunggah dalam situs Wikileaks tersebut memuat informasi dugaan pembayaran multi-juta dollar kepada kepala negara dan pejabat tinggi di Malaysia, Indonesia dan Vietnam untuk mengamankan kontrak produksi mata uang negara bersangkutan di Australia.

Untuk Indonesia, terdapat tiga nama yang disebut terlibat dalam kasus itu. Mereka adalah SBY, Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Laksamana Sukardi, mantan Menteri BUMN 2001-2004. (adi)

Baterai Baru BYD Siap Menggebrak Pasar Otomotif
Babe Cabita

Terkuak! Kedermawanan Babe Cabita Diam-diam Beli Baju untuk Anak Panti Asuhan

Mendiang Babe Cabita kembali jadi sorotan menyusul dengan tindakannya. Ya diam-diam ternyata Babe Cabita suka berbagi kepada anak-anak panti asuhan.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024