Puluhan Wisatawan Pantai Parangtritis Tersengat Ubur-Ubur

Seorang bocah terserang ubur-ubur di Pantai Parangtritis, DIY, sedang diobati
Sumber :
  • ANTARA/Regina Safri
VIVAnews
Mendag Zulhas Sebut Kenaikan Harga Bawang Merah Akibat Banyak Pedagang Belum Mulai Berjualan
- Hari terakhir libur panjang lebaran 2014, Minggu 3 Agustus 2014, masih ada para pengunjung Pantai Parangtritis tersengat ubur-ubur beracun. Hingga minggu siang tercatat sudah 30 lebih wisatawan yang tersengat gerombolan mahluk laut yang muncul setiap bulan Juli hingga September ini.

Konsumen Bisa Jajal Langsung Wuling Cloud EV di PEVS 2024

"Dari 30 wisatawan yan tersengat rata-rata adalah anak-anak dan langsung dilarikan puskesmas,"kata Komandan Tim SAR Parangtritis, Ali Sutanto, di Yogyakarta, Minggu 3 Agustus 2014.
OJK Reveals Tips to Manage Finance for Housewife


Timsar gabungan sendiri telah menyiapkan ramuan obat tradisional untuk mengurangi rasa gatal dan panas pada bagian tubuh korban yang tersengat ubur-ubur.


"Kalau yang terserang orang dewasa maka akan lebih tahan dibandingkan dengan anak-anak. Kalau anak-anak jelas akan menangis sejadi-jadinya," jelasnya.


Agung Sarwono, salah satu orang tua korban sengatan ubur-ubur mengaku tidak tega melihat putranya mengerang kesakitan setelah menyentuh gelembung air berwarna kebiruan ternyata hewan laut ubur-ubut tersebut. Beruntung putranya yang masih duduk di bangku SD terbilang kuat menahan sakit beberapa saat sehingga cepat tertangani Tim SAR.


"Nangis keras katanya sakit dan panas. Awalnya kami kebingungan penyebabnya, ternyata ubur-ubur," ungkap wisatawan asal Jateng.


Riani Lestari salah satu anggota rombongan wisatawan juga ikut menangis karena panik setelah keponakannya kesakitan terkena sengatan ubur-ubur.


"Beruntung cepat tertangani Tim SAR," ujarnya.


Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, mengatakan munculnya hewan ubur-ubur sudah diantisipasi jauh hari sejak persiapan petugas menyambut mudik lebaran. Malah, imbuh Dwi, saat pengunjung berdatangan ke pantai telah diingatkan berkali-kali oleh Tim SAR melalui pos menara siar.


"Rupanya munculnya ubur-ubur ini kurang diwaspadai pengunjung padahal kami sudah sosialisasikan ke pengunjung agar ciri ubur-ubur ini diketahui masyarakat," imbuh Dwi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya