Sumber :
- Miranti Hirschmann/ Jerman
VIVAnews
- Rheinmetall Denel Munition (RDM) dan PT Pindad menandatangani sebuah perjanjian kerja sama (
memorandum of understanding
/MoU), guna membangun kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
Rheinmetall dan PT Pindad membentuk sebuah
joint venture
(usaha patungan) pada 2015, dengan fasilias di atas lahan seluas 168 hektare di daerah Malang, Jawa Timur, untuk mengembangkan pabrik amunisi kaliber besar.
Pabrik ini akan memproduksi amunisi tank Leopard dalam kisaran 30 hingga 105 milimeter yang diperuntukkan bagi TNI dan untuk memenuhi permintaan sejumlah negara di wilayah Asia Pasifik.
Harald Westermann, Direktur Rheinmetall Landsystem GmbH, mengatakan bahwa Rheinmetall tertarik melakukan kerja sama jangka panjang dengan Indonesia, guna meningkatkan teknik industri pertahanan dalam negeri.
"Indonesia merupakan pasar strategis bagi kami di masa mendatang. Kami akan men-
support
tank buatan kami selama 25 hingga 30 tahun. Bila pihak Indonesia meminta
support
lebih lama lagi, tentu akan kami lakukan," ujarnya.
Saat upacara rollout MBT Leopard dan Marder di Unterluss Jerman, beberapa waktu lalu, Direktur PT Pindad Sudirman Said, menegaskan bahwa yang sifatnya jangka panjang, Pindad juga akan mengembangakn produk lokal lain bersama Rheinmetall.
Sementara itu, terkait dengan pengadaan 180 unit tank Leopard dan Marder, produk Rheinmetall, Pindad juga dilibatkan dalam pemasangan sejumlah bagian tank. Seperti sistem komunikasi dan sistem pendingin. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri sebagai transfer teknologi.
(Miranti Hirschmann/Jerman/asp)
Halaman Selanjutnya
(Miranti Hirschmann/Jerman/asp)