Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Poppy Ismalina, mendukung langkah Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf Kalla (JK) mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, selama ini subsidi BBM tidak tepat sasaran.
Dukungan itu disampaikan Poppy usai mengisi sebuah diskusi bertajuk
Tantangan Ekonomi Pemerintahan Baru
di Mahakam, Jakarta Selatan, Sabtu 6 September 2014.
Dia mengingatkan subsidi yang baik adalah subsidi yang diperuntukkan bagi kaum yang membutuhkan.
"Oleh sebab itu, pemerintahan Jokowi-JK harus mampu mengidentifikasi subsidi mana yang tepat sasaran dan tidak," ujarnya.
Akibat subsidi BBM ini menurutnya, justru menyebabkan Indonesia bergantung kepada penggunaan bahan bakar fosil. Padahal bahan bakar fosil ini tidak ramah lingkungan dan sulit untuk diproduksi kembali.
"Kedaulatan Indonesia di bidang energi tergolong lemah. Sebagai bukti, sekali saja kita tidak mengimpor minyak dari negara lain, dalam dua hari pasokan BBM akan habis," ujarnya.
Sementara bahan bakar alternatif dan terbarukan tidak menjadi fokus pemerintah. "Kenapa? Karena bahan bakar fosil harganya murah," katanya.
Halaman Selanjutnya
Dia mengingatkan subsidi yang baik adalah subsidi yang diperuntukkan bagi kaum yang membutuhkan.